Berita
Bisnis Terus Merugi ? Kenali Tanda-tandanya Sebelum Terlambat
SHAFIQ Administrator
Kamis, 07-09-23

Tanda-tanda Bisnis Mulai Merugi | 3 min read

Apa kabar SHAFIQers?

Semua pebisnis atau pengusaha berharap adanya keuntungan, agar dapat scale-up menjadi lebih besar bahkan memiliki puluhan atau ratusan cabang serta menjadi sebuah holding company dengan berbagai turunan usaha.

Tidak ada pebisnis yang berharap kerugian namun mereka menyadari salah satu risiko yang akan terjadi adalah rugi bahkan bangkrut. Ini sebuah fakta yang tak terbantahkan.

Silakan tuliskan keyword ‘bisnis yang merugi 2023’ di search engine, akan terungkap berbagai berita laporan usaha dari berbagai perusahaan besar yang mengalami kerugian hingga semester ini.

Terus!… gimana cara mengantisipasi hal ini!

Bisnis adalah suatu usaha yang memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik untuk tetap berjalan lancar dan menguntungkan. Namun, terkadang bisnis bisa mengalami masalah dan mulai merugi. Agar kita bisa mengatasi masalah ini dengan cepat, mari kita kenali tanda-tandanya sebelum terlambat.

Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  1. Penurunan Pendapatan yang Signifikan
    Salah satu tanda utama bahwa bisnis mulai merugi adalah penurunan yang tajam pada pendapatan. Jika kamu melihat bahwa pendapatan bisnismu menurun secara konsisten selama beberapa bulan berturut-turut, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada masalah yang perlu diatasi.

    Penurunan pendapatan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan tren pasar, persaingan yang lebih ketat, atau perubahan dalam preferensi konsumen.

  2. Margin Keuntungan Menyusut
    Selain melihat pendapatan, penting juga untuk memperhatikan margin keuntungan. Jika kamu mengalami penurunan dalam margin keuntungan, artinya kamu mungkin harus menjual produk atau layanan dengan harga lebih rendah namun biaya produksi tetap tinggi. Hal ini bisa mengurangi keuntungan bersih yang didapatkan dan mengakibatkan masalah keuangan dalam jangka panjang.

  3. Peningkatan Biaya Operasional
    Jika biaya operasional bisnismu secara tiba-tiba meningkat tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda adanya masalah. Peningkatan biaya bisa berasal dari kenaikan harga bahan baku, biaya produksi yang lebih tinggi, atau bahkan masalah internal seperti pengelolaan yang tidak efisien. Memantau dan mengelola biaya operasional dengan cermat sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis.

  4. Penurunan Permintaan dari Konsumen
    Jika kamu melihat bahwa jumlah pelanggan atau permintaan untuk produk atau layanan menurun, ini bisa menjadi isyarat bahwa bisnismu sedang mengalami masalah. Penurunan permintaan bisa disebabkan oleh perubahan tren pasar, kualitas produk yang menurun, atau pelayanan pelanggan yang buruk. Penting untuk tetap berkomunikasi dengan pelanggan dan memahami apa yang mereka butuhkan.

  5. Kesulitan dalam Membayar Utang
    Jika bisnismu mengalami kesulitan dalam membayar tagihan atau utang-utangnya, ini bisa menjadi indikator bahwa situasi keuangan sedang tidak stabil. Jangan biarkan utang menumpuk, karena hal ini bisa berdampak negatif pada citra bisnismu dan mengganggu hubungan dengan pemasok serta mitra bisnis lainnya.

Jika kamu mengenali salah satu atau beberapa tanda di atas dalam bisnismu, jangan panik. Langkah pertama adalah mengidentifikasi akar masalahnya dan mencari solusi yang tepat. Ini bisa melibatkan peninjauan kembali strategi bisnis, penyesuaian harga, perbaikan dalam manajemen operasional, atau bahkan diversifikasi produk. Yang paling penting, tetap terbuka terhadap perubahan dan siap untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah.

Mulailah sekarang juga, dan cek ulang bagaimana kondisi keuangan perusahaan agar berubah menjadi lebih stabil dan sukses. Semoga bisnis kita semua diberikan keberkahan rezeki dengan mengelola keuangan tanpa melanggar syariah.

Solusi Modal Usaha dengan Sukuk Syariah

Bisnismu membutuhkan modal usaha untuk mengembangkan atau menangani sebuah proyek bisnis?

Mengutip artikel Solusi Modal Usaha dengan Sukuk Syariah di SHAFIQ, saat ini bermunculan berbagai platform urun dana, dan SHAFIQ menjadi yang pertama sebagai Securities Crowdfunding Syariah di Indonesia yang mendapatkan izin OJK.

Para pebisnis memiliki latar dari berbagai bidang namun memiliki semangat yang sama, menghadirkan pilihan investasi dan pendanaan bisnis yang memiliki 3 prinsip di bawah ini :

  1. Anti-GHAIB BEBAS dari GHARAR (ketidakjelasan), DZALIM (ketidakadilan) & RIBA (setiap utang piutang yang ditarik manfaat)
  2. Mudah, Aman & Murah Proses terintegrasi teknologi serta perlindungan atas data pengguna platform dengan biaya yang relatif terjangkau
  3. Imbal Hasil Kompetitif Investasi pada bisnis yang memiliki resiko terukur serta imbal hasil yang bersaing dengan instrumen sejenis.

Baca juga:

—-------------------------

SHAFIQ adalah Securities Crowdfunding Syariah yang berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI. Dapatkan kesempatkan pendanaan bisnis tanpa melanggar syariah hingga 10 miliar.

Kamu juga dapat mendukung kemajuan UMKM atau Startup melalui SCF Syariah sebagai investor dalam investasi syariah dengan instrumen sukuk serta saham syariah.

Share