Berita
7 Hikmah Terbaik dari Sahabat Nabi Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu anhu
SHAFIQ Administrator
Senin,
05-02-24
Sahabat Nabi yang Kaya dan Dermawan | 2 min read
Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu anhu adalah salah satu Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikenal sebagai sosok kaya raya sekaligus Dermawan. Beliau sering menyisihkan sebagian hartanya untuk kepentingan kaum muslimin serta membantu perjuangan dakwah Islam.
Telah banyak ahli sejarah menceritakan keutamaan beliau, meliputi kisahnya sebagai salah satu orang terdahulu yang masuk Islam kemudian pernah menyedekahkan separuh hartanya bahkan bersedekah lagi hingga 40.000 Dinar.
Diantara kalangan para sahabat, Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu juga sering dijadikan contoh kisah Pedagang yang Sukses. Kisah beliau yang sering dibicarakan diantaranya ketika dipersaudarakan dengan kaum muhajirin. Saat itu beliau minta ditunjukkan dimana pasar daripada diberi harta oleh Sahabat lainnya.
Apakah SHAFIQers ini menjadikan Sahabat Nabi ini sebagai tauladan? Insya Allah kita semua memiliki harapan yang sama.
Kami akan sajikan 7 Hikmah Terbaik dari Sahabat Nabi, Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu yang dikutip dari berbagai sumber terpercaya agar kita semua dapat mengambil pelajaran dari beliau.
Kutipan kikmah ini tentu tidak dapat menggambarkan secara utuh dan sempurna, silakan merujuk ke kitab-kitab rujukan untuk lebih memperdalam.
- Termasuk Generasi As-Sabiqun Al-Awwalun
As-Sabiqun Al-Awwalun artinya adalah orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam, setelah sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu masuk Islam maka beliau sangat giat mengajak orang-orang kepada Islam. Salah satu sahabat yang diajak dan akhirnya masuk Islam adalah `Abdurrahmân bin `Auf Radhiyallahu anhu.
- Menjadi salah satu sahabat yang dijanjikan masuk surga
Dalil tentang sepuluh sahabat yang telah dijanjikan masuk surga dan salah satunya adalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, terdapat dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Abu Bakar di surga, ‘Umar di surga, ‘Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id (bin Zaid) di surga, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3747 dan Ahmad, 1:193. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
- Pedagang yang Sukses
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia menyatakan bahwa ‘Abdurrahman bin ‘Auf pernah dipersaudarakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’ Al-Anshari. Ketika itu Sa’ad Al-Anshari memiliki dua orang istri dan memang ia terkenal sangat kaya. Lantas ia menawarkan kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf untuk berbagi dalam istri dan harta. Artinya, istri Sa’ad yang disukai oleh ‘Abdurrahman akan diceraikan lalu diserahkan kepada ‘Abdurrahman setelah ‘iddahnya. ‘Abdurrahman ketika itu menjawab,
“Semoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu. Cukuplah tunjukkan kepadaku dimanakah pasar.”
Lantas di tunjukkanlah kepada ‘Abdurrahman pasar lalu ia berdagang hingga ia mendapat untung yang banyak karena berdagang keju dan samin.
- Menikah dengan Mahar Emas sebesar Kurma
Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat pada ‘Abdurrahman ada bekas warna kuning pada pakaiannya (bekas wewangian dari wanita yang biasa dipakai ketika pernikahan, pen.).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Apa yang terjadi padamu wahai ‘Abdurrahman?” Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, saya telah menikahi seorang wanita Anshar.” Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bertanya, “Berapa mahar yang engkau berikan kepadanya?” ‘Abdurrahman menjawab, “Aku memberinya mahar emas sebesar sebuah kurma (sekitar lima dirham).”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata ketika itu, “Lakukanlah walimah walaupun dengan seekor kambing.” (HR. Bukhari, no. 2049, 3937 dan Muslim, no. 1427. Lihat Syarh Shahih Muslim, 7:193)
- Bersedekah 40.000 Dinar
Abdurrahman bin Auf pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar, kemudian membagi-bagikan uang tersebut kepada para fakir miskin bani Zuhrah, orang-orang yang membutuhkan dan kepada Ummahâtul Mukminin (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Al-Miswar berkata: “Aku mengantarkan sebagian dari dinar-dinar itu kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma. Aisyah Radhiyallahu anhuma dengan sebagian dinar-dinar itu.” Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Siapa yang telah mengirim ini?” Aku menjawab: “`Abdurrahmân bin Auf”.
Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata lagi: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Tidak ada yang menaruh simpati kepada kalian kecuali dia termasuk orang-orang yang sabar. Semoga Allah Azza wa Jalla memberi minum kepada `Abdurrahmân bin Auf dengan minuman surga.
- Selalu Berintropeksi Diri
Abdurrahmân bin Auf walaupun memiliki harta yang banyak dan menginfakkan di jalan Allah Azza wa Jalla , namun dia selalu mengintrospeksi dirinya.
`Abdurrahmân Radhiyallahu anhu pernah mengatakan : “Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diuji dengan kesempitan, namun kami pun bisa bersabar, kemudian kami juga diuji dengan kelapangan setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami pun tidak bisa sabar”.
- Wasiat terakhirnya
Seorang pejuang Islam yang Kaya dan Dermawan tersebut menghembuskan nafas terakhirnya diusia 72 tahun pada tahun 31 Hijriyah, dimakamkan di pekuburan Baqi’ dan dishalatkan oleh ‘Utsman
Beliau berwasiat untuk memberikan dana sebesar 400 dinar kepada setiap orang yang ikut dalam perang Badar, sedangkan jumlah mereka yang masih hidup ada sekitar 100 orang.
Mari kita renungkan hikmah dari pribadi mulia, Abdurrahmân bin Auf. Agar dapat menjadi teladan kita bersama dalam mengarungi kehidupan dunia yang fana ini, dalam hal perkataan, perbuatan dan semangatnya dalam menyedekahkan hartanya untuk kaum muslimin dan kemulian Islam.
Kami kutipan nasehat agung dari Sahabat Nabi berikut ini untuk memberikan semangat agar menjadikan para Sahabat sebagai Tauladan dalam kehidupan ini.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Barang siapa hendak mengambil teladan maka teladanilah orang-orang yang telah meninggal. Mereka itulah para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di kalangan umat ini. Ilmu mereka paling dalam serta paling tidak suka membeban-bebani diri. Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih oleh Allah guna menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menyampaikan ajaran agama-Nya.
Oleh karena itu tirulah akhlak mereka dan tempuhlah jalan-jalan mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus.” (Al Wajiz fi ‘Aqidati Salafish shalih, hal. 198)
______________________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para Pemodal. Melalui Platform Investasi Syariah berbasis teknologi digital yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi DSN-MUI.
- Investasi pada efek (saham/ sukuk) mengandung RISIKO TINGGI yang seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi.
- Sebelum berinvestasi, pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan.
Referensi :
- https://almanhaj.or.id/3801-abdurrahman-bin-auf-sahabat-yang-sangat-dermawan.html
- https://muslim.or.id/71404-tidak-boleh-memastikan-individu-tertentu-masuk-surga-atau-neraka-kecuali-jika-ada-dalil.html
- https://muslim.or.id/2406-inilah-generasi-terbaik-dalam-sejarah.html
- https://muslim.or.id/29-kedudukan-sahabat-nabi-di-mata-umat-islam-1.html
- https://rumaysho.com/26868-abdurrahman-bin-auf-saudagar-sukses-dan-dijamin-masuk-surga.html
- https://rumaysho.com/18095-faedah-sirah-nabi-gelombang-pertama-yang-masuk-islam.html
- https://rumaysho.com/26818-syarhus-sunnah-10-orang-yang-dijamin-masuk-surga.html