Berita
Ajari Anak 3 Hal Penting dalam Mengelola Uang
SHAFIQ Administrator
Jumat, 26-04-24

Mengelola Uang untuk Anak-anak | 2 min read

Pasca lebaran banyak anak-anak memiliki sejumlah uang yang berasal dari pemberian ‘THR’ Om-Tante mereka. Dikarenakan belum memiliki kemampuan untuk mengelola uang maka sebagian besar dititipkan ke orangtua masing-masing.

Sebagian lain digunakan untuk membeli barang yang diinginkan, semisal gadget idaman atau mainan baru. Lebaran belum sebulan maka ‘uang THR’ tersebut sudah ludes tidak tersisa.

Apakah seperti itu cara mengelola yang benar?, “ahhh nggak apa-apa habis, mumpung masih anak-anak biarin aja” Yuk kita bahas di sini.

Bagaimana cara mengelola uang dengan baik untuk Anak-anak?

Mengajarkan anak-anak tentang keuangan adalah salah satu keterampilan penting yang dapat membekali mereka untuk masa depan yang lebih baik secara finansial.

Seiring dengan berkembangnya zaman, keterampilan ini semakin krusial untuk dikuasai sejak dini.

Artikel ini membahas tiga hal penting yang bisa SHAFIQers ajarkan kepada anak-anak dalam mengelola keuangan mereka.

  1. Menabung: Pondasi Utama dalam Mengelola Keuangan
    Menabung adalah konsep dasar dalam pengelolaan keuangan yang perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Ajarkan mereka tentang pentingnya menyisihkan sebagian uang yang mereka terima, baik itu uang jajan atau hadiah, ke dalam tabungan.

    Berbicaralah kepada mereka tentang berbagai tujuan menabung, seperti membeli mainan yang diinginkan atau merencanakan liburan bersama keluarga. Dengan menanamkan kebiasaan menabung sejak usia dini, akan membantu mereka memahami nilai dan manfaat dari pengelolaan keuangan yang baik.

  2. Pentingnya Memahami Perbedaan Antara Keinginan dan Kebutuhan
    Anak-anak sering kali sulit memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Ajarkan mereka bahwa kebutuhan adalah hal-hal yang benar-benar diperlukan untuk hidup, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

    Di sisi lain, keinginan adalah hal-hal yang diinginkan, tetapi tidak diperlukan untuk mempertahankan kehidupan sehari-hari. Dengan membantu anak-anak memahami perbedaan ini, akan membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk membuat pilihan yang lebih bijaksana dalam menggunakan uang mereka.

  3. Berpikir Jangka Panjang: Perencanaan Keuangan
    Mengajarkan anak-anak untuk memikirkan jangka panjang dalam pengelolaan keuangan mereka adalah keterampilan yang sangat berharga. Dorong mereka untuk merencanakan bagaimana mereka akan menggunakan uang mereka di masa depan.

    Ini bisa termasuk menyimpan uang untuk pendidikan yang lebih tinggi, menabung untuk membeli kendaraan, atau bahkan merencanakan untuk memiliki rumah sendiri suatu hari nanti.
Dengan mengajarkan anak-anak untuk memikirkan masa depan mereka secara finansial, akan membantu mereka membangun kebiasaan yang akan membawa mereka menuju kestabilan finansial di kemudian hari.

Sebagai orang tua, mengajarkan anak-anak tentang keuangan bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan investasi berharga untuk masa depan mereka. Dengan memperkenalkan konsep-konsep dasar ini sejak dini, akan membantu mereka membangun fondasi yang kuat untuk mengelola keuangan mereka dengan bijaksana saat mereka tumbuh dewasa.

Dengan demikian, mereka akan memiliki kepercayaan diri dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan finansial yang mungkin mereka hadapi di masa depan.

Ingin mempersiapkan masa depan anak dengan berbagai tujuan keuangan, seperti pendidikan dan pernikahannya? Investasi syariah dapat menjadi pilihan bagi para orang tua saat ini. Berikan pilihan masa depan yang lebih baik untuk anak-anakmu.

Jadi tunggu apa lagi, yuk kita ikut menjadi bagian dari Investasi Berjamaah, Daftar sekarang juga!
______________________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para Pemodal. Melalui Platform Investasi Syariah berbasis teknologi digital yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi DSN-MUI.

Wajib diperhatikan!!
  • Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan ya.
Share