Berita
Panduan Keuangan untuk Generasi Sandwich, Ini Jalan Keluarnya
SHAFIQ Administrator
Kamis, 02-05-24

Generasi Sandwich dan Jalan Keluar | 2 min read

Generasi sandwich adalah istilah untuk orang-orang yang kondisi finansialnya terhimpit oleh dua generasi; Generasi atas (orang tua dan kedua mertua) dan Generasi bawah (keturunan, baik anak maupun cucu).

Mengutip hasil survei DataIndonesia.id pada periode akhir tahun 2023, hampir separuh atau 46,3% Gen Z di Indonesia adalah Generasi sandwich. Mereka saat ini sedang terhimpit diantara tanggung jawab keuangan diri sendiri dan menafkahi anggota keluarga lainnya.

SHAFIQers termasuk generasi sandwich bukan?

Yuk kita bahas tipis-tipis di sini agar ada solusi sekaligus jalan keluarnya.
Fenomena himpitan Generasi sandwich ini sering terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

  1. Orang Tua yang Mengandalkan Penghasilan Anak
    Orang tua seringkali mengandalkan penghasilan anak-anak mereka, terutama saat mereka sudah memasuki masa pensiun. Ketergantungan ini bisa membuat beban keuangan generasi muda semakin bertambah berat.

    Apakah kamu merasakannya? Bukankah mereka juga tanggung jawabmu juga? Trus gimana solusinya….

  2. Kurangnya Pengetahuan tentang Pengaturan Keuangan
    Banyak orang yang tidak mengerti cara mengatur keuangan dengan baik. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen keuangan menyebabkan mereka sulit untuk merencanakan masa depan keuangan mereka dengan baik.
    Gimana mau diatur, la wong uangnya sudah nggak ada alias ludes di awal bulan? Hhhmm benar juga ya.

  3. Anak-anak yang Tidak Mandiri secara Finansial
    Anak-anak yang dimanja dan tidak diajarkan untuk mandiri secara finansial juga bisa menjadi penyebab terjadinya generasi sandwich. Mereka tidak terbiasa mengelola uang sendiri dan cenderung bergantung pada dukungan finansial orang tua.

Cara Mengatasi Fenomena Generasi Sandwich

Setiap masalah dan kondisi InsyaAllah ada jalan keluarnya, ikhtiar adalah adalah cara yang terbaik untuk terus memperbaiki situasi sulit dan menghimpit. Semoga beberapa tips dasar ini menjadi jalan keluarnya.

  1. Catat Keuangan
    Mulailah dengan mencatat arus kas, baik pemasukan maupun pengeluaran. Dengan mencatat keuangan, kamu dapat melacak keuanganmu setiap bulan dan mengetahui mana keperluan yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

  2. Menyiapkan Program Pensiun
    Persiapkan program pensiun yang tepat dengan menabung atau berinvestasi di instrumen keuangan jangka panjang. Hal ini penting karena di usia tua, kemampuan fisik akan berkurang, sehingga perlu ada sumber penghasilan yang cukup untuk menjalani masa pensiun dengan nyaman.

  3. Kelola Penghasilan dengan Bijak
    Terapkan prinsip pembagian penghasilan 50-30-20, di mana 50% digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan investasi. Disiplin dalam mengelola penghasilan akan membantu mempersiapkan masa pensiun yang lebih baik.

  4. Menambah Sumber Penghasilan
    Pertimbangkan untuk menambah sumber penghasilan, baik melalui bisnis, pekerjaan sampingan, atau investasi di instrumen keuangan yang tepat. Dengan memiliki sumber penghasilan tambahan, kamu dapat lebih siap menghadapi masa pensiun dan mengurangi beban keuangan pada generasi muda.

  5. Diskusikan Masalah Keuangan dengan Keluarga
    Bicarakan masalah keuangan dengan seluruh anggota keluarga. Ajarkan mereka cara mengelola keuangan dengan baik, dan jika memang kamu harus menanggung biaya orang tua, diskusikan dan cari solusi bersama-sama.

  6. Luruskan Niat
    Membantu orang tua, saudara, dan anak cucu adalah salah satu amal yang mulia. Dengan meluruskan niat untuk mendapatkan ridho Allah, semoga setiap tindakan kita menjadi pemberat timbangan kebaikan di akhirat.

Generasi Sandwich, Bagaimana Islam Memandangnya?

Islam telah memberikan cara pandang terbaik dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah bahwa memberikan nafkah kepada anggota keluarga merupakan amal kebaikan yang sangat mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bahkan syariah Islam memberikan penekanan bahkan mewajibkan kepada kepala keluarga untuk menafkahi anggota keluarganya.

  • Khususnya untuk istri, anak laki-laki sampai ia baligh, serta anak perempuan sampai ia menikah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

    “Dan kewajiban seorang ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.” (QS. Al-Baqarah: 233)

  • Dalam sebuah hadits disebutkan, suatu ketika ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan berkata:

    “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta dan anak, namun ayahku ingin mengambil habis hartaku.” Lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Dirimu dan semua hartamu adalah milik ayahmu.” (HR. Ibnu Majah, no. 2291, dinilai sahih oleh Al-Albani)

  • Dan pada dasarnya, rizki setiap orang sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala "Dan tidak satupun makhluk yang bergerak (bernyawa) di atas bumi ini melainkan semuanya telah Allah jamin rezekinya," (Hud : 6)
Niatkan setiap harta yang kita keluarkan untuk anak dan orangtua kita sebagai sedekah. Alhamdulillah, bersyukurlah bahwa menafkahi keluarga adalah salah satu bentuk sedekah yang paling utama.

Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, diharapkan generasi sandwich dapat mengelola keuangan dengan bijak dan meraih keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Alhamdulillah SHAFIQ sebagai Pelopor SCF Syariah telah mendapat kepercayaan dari para investor dan pengusaha hingga saat ini. Persiapkan dan rencanakan tujuan keuangan yang stabil, SCF Syariah dapat menjadi pilihanmu!

Jadi tunggu apa lagi, yuk kita ikut menjadi bagian dari Investasi Berjamaah, Daftar sekarang juga!
______________________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para Pemodal. Melalui Platform Investasi Syariah berbasis teknologi digital yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi DSN-MUI.

Wajib diperhatikan!!
  • Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan ya

Share