Berita
Value investing vs Growth Investing
SHAFIQ Administrator
Rabu, 08-06-22

2 Min Read

Apa kabar SHAFIQers?

Apakah masih berinvestasi tanpa strategi ?

Ikut-ikutan saja alias FOMO ?

Yuk simak artikel singkat berikut yang akan membahas dua strategi andalan para investor dalam pasar modal.

Istilah value investing dan growth investing mungkin terdengar asing di telinga investor pemula. Akan tetapi, kedua strategi investasi ini dapat dikatakan dua strategi yang paling umum digunakan oleh investor pasar modal.

Beberapa investor ternama seperti Warren Buffett, Benjamin Graham (profesor dan mentor Buffet), David Dodd, Charlie Munger, Christopher Browne (mahasiswa Graham lainnya), serta manajer hedge fund (jenis investasi kolektif) dan miliarder, Seth Klarman merupakan value investor.


Apa yang dimaksud dengan Value Investing?

Jika Anda mengetahui nilai intrinsik dari suatu barang, Anda dapat menghemat banyak uang dengan membelinya saat obral atau harga diskon. Anda bisa mendapatkan barang dengan kualitas yang bagus dengan harga yang murah. Saham pun demikian, artinya harga saham perusahaan dapat berubah naik atau turun bahkan ketika nilai perusahaan tetap sama.

Value investing adalah strategi investasi dengan memilih saham yang tampaknya diperdagangkan kurang dari book value atau nilai intrinsiknya. Pada intinya, value investing adalah menemukan saham yang dianggap undervalued (harga saham relatif rendah terhadap nilai sebenarnya) oleh pasar. Value investor percaya bahwa pasar bereaksi berlebihan terhadap berita baik dan buruk sehingga menghasilkan pergerakan harga saham yang tidak sesuai dengan fundamental jangka panjang perusahaan.

Investor menggunakan berbagai indikator untuk mencoba menemukan nilai intrinsik suatu saham. Nilai intrinsik adalah kombinasi penggunaan analisis keuangan seperti mempelajari kinerja keuangan perusahaan, pendapatan, arus kas, dan laba serta faktor fundamental, termasuk merek perusahaan, model bisnis, target pasar, dan keunggulan kompetitif perusahaan.

Value investing adalah strategi jangka panjang. Value investor umumnya membeli saham dan memegangnya tanpa berniat untuk menjualnya dalam jangka pendek. Value stock memiliki karakteristik Price-Earning Ratio yang rendah dan Dividend Yield yang tinggi.


Apa yang dimaksud dengan Growth Investing ?

Growth investing adalah strategi investasi yang fokus pada mencari saham perusahaan baru atau kecil yang diharapkan tumbuh di atas rata-rata dibandingkan dengan industri atau pasar secara keseluruhan. Perusahaan-perusahaan tersebut juga mungkin baru mulai diperdagangkan ke publik.

Idenya adalah perusahaan diharapkan tumbuh dan berkembang dan pertumbuhan pendapatan akan tercermin pada harga sahamnya. Ketika mengevaluasi saham, growth investor pertumbuhan sering melihat lima faktor utama: pertumbuhan pendapatan historis dan masa depan; margin keuntungan; pengembalian ekuitas (ROE); dan kinerja harga saham.

Karakteristik dari growth stock yaitu memiliki Price-Earning Ratio di atas rata-rata karena harga saham yang tinggi dengan laba yang kecil saat ini, tetapi diharapkan akan menghasilkan laba di masa yang akan datang. Selain itu, growth stock juga memiliki dividend yield yang rendah atau bahkan tidak ada dividen karena sebagian besar perusahaan growth stock menginvestasikan kembali laba mereka ke perusahaan daripada membayar dividen kepada pemegang saham.


Value Investing vs Growth Investing

Value investor mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsik atau nilai buku mereka, sedangkan growth investor mempertimbangkan nilai fundamental perusahaan cenderung mengabaikan indikator yang mungkin menunjukkan bahwa suatu saham dinilai terlalu tinggi.

Value investor mencari saham yang diperdagangkan kurang dari nilai intrinsiknya sehingga bisa dikatakan mereka berburu harga, sedangkan growth investor berfokus pada potensi perusahaan ke depan, dengan lebih sedikit penekanan pada harga saham saat ini. Growth investor dapat membeli saham yang diperdagangkan lebih tinggi dari nilai intrinsiknya dengan asumsi bahwa nilai intrinsik akan tumbuh dan pada akhirnya melebihi penilaian saat ini.

Menurut kamu, strategi investasi mana yang paling cocok diimplementasikan pada pasar saham SCF?

Sampai artikel ini diterbitkan SHAFIQ belum menerbitkan instrumen investasi berupa Saham Syariah namun SHAFIQ akan tetap memberikan edukasi dan literasi sebagai informasi pendukung dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebuah investasi.

Sudah siap berinvestasi? Silahkan DAFTAR SEBAGAI PEMODAL kemudian Pelajari Prospektus Usaha DAFTAR INVESTASI serta informasi lainnya untuk Berinvestasi secara Aman

Masih belum paham seputar Investasi Syariah? Silahkan cek artikel pilihan kami di Artikel seputar Securities Crowdfunding, tingkatkan literasi sebelum memutuskan berinvestasi.




Baca juga :

Get Healthy and Wealthy with SHAFIQ

Kolaborasi antara SHAFIQ sebagai platform investasi Anti-GHAIB (GHARAR, ZALIM, RIBA) dengan Beard Indonesia sebagai brand muslim sportswear, menjadi bukti keseriusan keduanya untuk bisa memberikan manfaat yang lebih bagi seluruh masyarakat

Share