Berita & Artikel
Dagangan Laris Tapi Gak Berkah? Mungkin Kamu Pakai Cara Ini!
SHAFIQ Administrator
Rabu,
25-06-25
Bisnis Berkah, Jauhi ini! | 2 Men read
Bisnis lancar, omzet naik, tapi hati nggak tenang dan uang seperti "hilang begitu saja"? Mungkin saatnya SHAFIQers evaluasi cara berdagangnya!.
Meski terlihat sukses dari luar (pandangan manusia), ternyata banyak pelaku usaha yang merasa hidupnya jauh dari berkah—meski dagangan mereka laris manis. Salah satu penyebabnya? Ternyata, ada praktik berdagang yang bertentangan dengan prinsip Islam.
Dalam Islam, keberkahan bukan hanya diukur dari banyaknya uang, tapi dari ketenangan, kebermanfaatan, dan kehalalan cara memperolehnya.
Berikut ini tiga praktik bisnis yang sering dilakukan, tapi justru mengundang murka Allah ﷻ dan mencabut keberkahan harta.
- Monopoli atau Menimbun Barang Demi Keuntungan Sendiri
Sebagian pedagang menyimpan stok besar suatu barang agar barang tersebut langka di pasaran. Akibatnya, harga melonjak dan masyarakat kesulitan. Padahal praktik ini jelas dilarang.
"Barang siapa yang menimbun maka ia telah berbuat dosa." (HR. Muslim, no. 1605)
Tindakan ini menyusahkan masyarakat, menaikkan harga tidak wajar, dan hanya menguntungkan satu pihak. Ini bukan prinsip jual beli yang adil dalam Islam.
- Penipuan atau Memoles Cerita Palsu Demi Menarik Pembeli
Salah satu praktik yang sering terjadi adalah menciptakan narasi palsu, seperti mengaku barangnya hampir habis, atau menyebut sudah ada pembeli sebelumnya dengan harga tinggi—padahal fiktif.
Salah satu trik penipuan adalah mengurangi timbangan atau takaran sebuah barang, hal ini dilarang (haram) dikarenakan merugikan pihak lainnya.
Allah ﷻ memperingatkan:
"Kecelakaan besar bagi orang-orang yang curang. Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." (QS. Al-Muthaffifin: 1–3)
Menipu jumlah, takaran, atau informasi produk bukan hanya mengurangi keberkahan, tapi juga bisa merusak reputasi bisnis jangka panjang.
- Pemalsuan Barang atau Barang Rusak Dibilang Baru
Praktik ini sangat merugikan konsumen dan menghancurkan asas suka sama suka dalam transaksi. Contohnya, barang rusak atau bekas dicampur dengan barang bagus, tanpa transparansi.
Nabi ﷺ menegaskan:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasannya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu saat melewati seonggokan bahan makanan, kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalam bahan makanan tersebut, lalu jari-jemari Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan sesuatu yang basah, maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa ini ? Wahai pemilik bahan makanan.” Ia menjawab, ‘Terkena hujan, Wahai Rasûlullâh!’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mengapa engkau tidak meletakkannya di bagian atas, agar dapat diketahui oleh orang, barang siapa yang mengelabui maka bukan dari golonganku.” [HR Muslim, no. 102]
Pemalsuan seperti ini bukan hanya dosa, tapi juga menghapus keberkahan dalam setiap rupiah yang kamu terima.
Yuk ikutan event Invesharing!
Usaha Adalah Ibadah, Harta Adalah Amanah
Mungkin omzetmu hari ini tinggi dan meroket, tapi kalau cara mendapatkannya melanggar prinsip syariat maka jangan heran kalau uang cepat habis, hidup terasa sesak, dan hati tidak tenang.
Jika kamu ingin usaha bertahan, berkah, dan berkembang, mulailah berdagang tanpa pelanggaran prinsip syariah.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. [an Nisâ’/4:29]
Semoga Allah ﷻ memberikan kita keberanian untuk meninggalkan cara yang batil, dan menggantinya dengan jalan yang halal, meski harus pelan-pelan. Karena sejatinya, rezeki halal lebih nikmat daripada rezeki besar yang mengandung dosa.
_______________
SHAFIQ.id hadir untuk bantu kamu Investasi di Bisnis UKM riil yang halal dan tanpa pelanggaran syariah. Urun dana bisa bantu bisnis berkembang—dan kamu juga berpeluang Raih Pendanaan hingga Rp10 Miliar! Caranya segera ya! Daftar
⚠️ Disclaimer | Semua bentuk investasi punya risiko. Pastikan kamu baca prospektus dan pahami model bisnisnya sebelum berinvestasi, ya!
⚠️ Artikel ini untuk tujuan edukasi dan literasi. Bukan ajakan beli/jual instrumen tertentu.