Berita
Apa Saja Problem Finansial Para Milenial Hari Ini?
SHAFIQ Administrator
Selasa, 20-09-22

3 min read
Apa kabar SHAFIQers

Pernah dengar kata-kata di bawah ini,
 “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga.”

Wah enak juga ya bisa 'senang-senang' namun berakhir surga, tapi apakah mungkin hal ini terjadi? Karena masa muda juga banyak masalah yang sering menghinggapi, salah satunya finansial.

Nah… kami akan bahas hal penting yang dapat bermanfaat untuk masa muda SHAFIQers sehingga dapat memanfaatkan potensi dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menasehati sahabatnya yang berusia muda, Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah Syaikh Sholeh Alu Syaikh, 294)
“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Generasi muda atau sering disebut generasi milenial saat ini juga memiliki berbagai masalah, salah satunya adalah finansial atau keuangan. Karena berbagai tuntutan gaya hidup dan berbagai godaan terkadang terbawa arus penggunaan harta dengan cara yang tidak sesuai syariah.

Meski generasi milenial saat ini memiliki tingkat literasi digital yang baik karena mudahnya mendapatkan akses informasi, namun dari segi keuangan sepertinya masih sangat minim. Banyak anak muda yang bermasalah dan terjerat utang hingga kredit yang masih belum lunas.

Berikut ini beberapa problem finansial para milenial saat ini beserta penyebabnya sekaligus solusinya.

Problem Finansial Para Millennial Saat Ini
Selain budaya hidup yang konsumtif, para milenial kini juga memiliki beberapa problem finansial para milenial saat ini, diantaranya:

  1. Susah Menabung
    Salah satu penyebab susah menabung adalah karena gaya hidup konsumtif, karena mereka menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli secangkir kopi di kedai kopi dan baju keren agar terlihat lebih keren dan update dengan gaya masa kini.

    Menurut penelitian, hanya 10% dari total pendapatan yang disisihkan untuk ditabung oleh para milenial saat ini. Persentase kecil ini menunjukkan bahwa kaum milenial tidak suka menabung dan lebih rela menghabiskan uangnya untuk hal lain, misalnya jalan-jalan atau membeli barang tidak penting.

    Solusinya tentu harus mampu ‘menahan diri’ untuk membeli sesuatu yang tidak bermanfaat sehingga wajib memiliki skala prioritas.

    Harus mampu membedakan antara kebutuhan serta keinginan, misal: nggak harus ngopi di cafe mahal jika bisa di tempat sederhana dengan sahabat.

  2. Punya Banyak Utang
    Selain sulit menabung karena gaya hidup konsumtif, generasi milenial mungkin akan semakin terlena dengan banyak utang. Godaan untuk meminjam uang sudah menjamur saat ini, ditambah maraknya pinjaman online yang semakin mudah diakses.

    Selain itu, pinjaman yang berlebihan seringkali membuat mereka lupa bahwa ada bunga dan denda di setiap tagihannya. Kurangnya pemahaman yang mendalam tentang pinjaman, membuat orang mengira bahwa transaksi menjadi lebih mudah dalam bentuk cicilan.

    Solusinya adalah memahami serta mempelajari berbagai dampak pelanggaran syariah khususnya riba dalam transaksi online. Mengikuti berbagai kajian serta edukasi seputar hal di atas sangat penting.

    Pasang alert di diri sendiri agar tidak tergoda berbagai penawaran yang menggiurkan dengan berbagai kemudahan sehingga bermudah-mudah mengakses pinjaman online ataupun sistem kredit yang melanggar dalam akad muamalah syariah.

  3. Mengedepankan Gaya Hidup
    Semakin tinggi gaya hidup maka semakin tinggi pula dana yang akan dikeluarkan untuk memenuhi gaya hidup tersebut. Adanya tekanan gaya hidup sebenarnya sering menimbulkan banyak masalah bagi kaum milenial, terutama yang tinggal di perkotaan. Untuk itu, kenali mana kebutuhannya dimana keinginan agar tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif.

    Milenial yang sering mengeluh tidak punya uang, bisa jadi karena mereka memiliki gaya hidup yang tinggi, bukan karena pendapatan yang rendah. Seringkali peningkatan pendapatan disertai dengan peningkatan pengeluaran gaya hidup.

    Solusinya adalah memahami bahwa kesederhanaan dalam kehidupan merupakan sebuah jawaban di era pansos, flexing dan saling membandingkan saat ini.

    Terkadang hanya berharap like dan komentar di media sosial sampai rela merogoh kantong lebih dalam bahkan berhutang untuk kesenangan sesaat.

Kesederhanaan adalah Sebuah Nikmat
Nggak bisa menahan diri jika melihat fitur gadget terbaru, flash sale di marketplace bahkan great sale di departement store, bawaannya pengen borong agar penampilan lebih terlihat modis, gaul atau sultan style.

Eettts.… tunggu dulu, jangan sampai keinginan kalian melupakan keterbatasan kemampuan finansial bahkan menjadi berlebih-lebihan dalam penggunaannya.

SHAFIQers mari kita perhatikan serta renungkan firman Allah Ta’ala berikut ini,
Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. ( asy-Syûra/42:27)

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (al-A’râf/7:31)

Semoga harta yang kita terima memberikan keberkahan dan menjadi sumber kebahagiaan di masa muda karena didapatkan dan digunakan tanpa ada pelanggaran syariah.

Jangan ketinggalan update event & artikel tentang investasi di SCF serta informasi terbaru Penawaran Sukuk dan Saham Syariah.

Apakah SHAFIQers sudah terdaftar sebagai Investor ? Silakan DAFTAR


Baca juga:
6 Cara Mengamankan Data Pribadi di Internet
Salah satu trending topic di dunia maya adalah, kebocoran data pribadi, hal ini merupakan sumber kekhawatiran yang hinggapi masyarakat saat ini
Share