Berita
Perbedaan Generasi Geprek dan Generasi Strawberry? Ini Solusinya!
SHAFIQ Administrator
Kamis,
22-09-22
3 min read
Apa kabar SHAFIQers
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Kata al ‘usr (kesulitan) menggunakan alif-lam dan menunjukkan umum (istigroq) yaitu segala macam kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimanapun sulitnya, akhir dari setiap kesulitan adalah kemudahan.”
After a storm comes a calm atau sering kita dengar istilah badai pastilah berlalu, yaitu setelah ada kesulitan pasti ada jalan keluar.
Masih berhubungan dengan peliknya kondisi finansial saat ini khususnya anak muda atau dikenal generasi milenial ternyata banyak permasalahan yang mereka hadapi.
Saat ini banyak sejumlah istilah baru yang bermunculan di dunia maya. Belakangan ini ada berbagai istilah, misalnya, generasi sandwich, frugal living, the money monk, generasi geprek dan generasi strawberry yang sudah mulai banyak dibicarakan saat ini.
Dua istilah terakhir ini sering muncul dari komentar netizen tentang kondisi kehidupan yang sedang mereka alami, yaitu generasi geprek dan generasi strawberry
Lalu apa bedanya generasi geprek dan generasi strawberry? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Bedanya Generasi Geprek dan Generasi Strawberry?
Berikut ini perbedaan dari keduanya:
- Generasi Geprek
Generasi geprek identik dengan anak muda berpenghasilan rendah dari kalangan menengah ke bawah, dimana biaya yang dikeluarkan melebihi pendapatannya. Bahkan, tak jarang mereka harus menghadapi kondisi minus setiap bulannya.
Generasi geprek ini diibaratkan seperti ayam geprek yang digeprek sampai remuk, begitulah kondisi kehidupan generasi geprek. Selain berpenghasilan rendah, mereka juga mengalami tuntutan hidup yang membuat mereka tidak mampu untuk mandiri secara finansial. Kondisi ini paling banyak dialami oleh generasi milenial berusia 20-an ke atas.
Apakah SHAFIQers sedang mengalami kondisi tersebut di atas?
- Generasi Strawberry
Generasi strawberry memiliki arti sebaliknya, generasi ini memiliki mental yang rapuh dan mudah down. Istilah ini muncul ketika seorang mahasiswa berusia 21 tahun curhat tentang kondisi perkuliahannya. Ia mengaku mengalami gangguan jiwa karena banyaknya tugas kuliah. Kondisi ini membuatnya tertekan dan membutuhkan waktu istirahat dengan liburan dan refreshing.
Pemilihan kata strawberry untuk penyebutan generasi baru ini, karena strawberry terlihat bagus dan manis, namun begitu diinjak atau ditekan akan mudah hancur. Menurut Prof Rhenald Kasali, bahwa generasi strawberry adalah generasi yang penuh dengan ide-ide kreatif namun mudah menyerah dan mudah terluka.
Hayoo... Apakah SHAFIQers juga menghadapi kondisi di atas?
Definisi ini bisa kita lihat di postingan berbagai media sosial. Disana banyak ide-ide kreatif yang lahir dari anak-anak muda, serta banyak tweet resah yang menggambarkan suasana hati yang sedang mereka rasakan.
Namun, saat ini generasi strawberry telah menjadi generasi yang melek dengan pemanfaatan teknologi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan mereka dibarengi dengan perkembangan teknologi, sehingga pada akhirnya mereka dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
Badai Pasti Berlalu, Setelah Kesulitan akan Ada Jalan Keluar
Kesulitan dan kesusahan dalam kehidupan merupakan sunnatullah yang terjadi dalam kehidupan manusia pada umumnya, semua kalangan merasakannya termasuk anak muda atau para milenial.
Mari renungkan firman Allah Ta’ala:
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath Thalaaq: 7)
Ibnul Jauziy, Asy Syaukani dan ahli tafsir lainnya mengatakan, “Setelah kesempitan dan kesulitan, akan ada kemudahan dan kelapangan.” Ibnu Katsir mengatakan, ”Janji Allah itu pasti dan tidak mungkin Dia mengingkarinya.”
Agar tetap mampu menghadapi berbagai permasalahan kehidupan khususnya finansial, beberapa hal di bawah ini dapat menjadi solusi:
- Mengimani takdir dari Allah sehingga yakin bahwa ada hikmah di balik cobaan
- Pahami bahwa musibah dan masalah yang kita hadapi belum seberapa dibandingkan orang lainnya
- Semakin kuatnya keimanan maka ujian akan semakin besar menerpa
- Meyakini bahwa di balik kesulitan ada kemudahan sehingga dapat menghadapi cobaan dengan lebih bersabar
- Introspeksi diri serta meningkatkan ilmu dan pemahaman dengan menghadiri majelis ilmu
- Mengelola harta atau finansial dengan cara yang sesuai syariah agar semakin berkah
- Belajar secara bertahap untuk menabung, memiliki penghasilan tambahan dan investasi yang tidak ada pelanggaran syariah.
Semoga SHAFIQers termasuk golongan orang yang sabar dalam menghadapi setiap kondisi dengan menjadi hamba-Mu yang selalu bertawakal dan bergantung padaMu.
SHAFIQ adalah startup fintech syariah yang mempunyai satu misi utama : menjadi “mini bursa efek Indonesia” yang mempertemukan pihak yang ingin berinvestasi (Pemodal) secara urunan dengan pihak yang membutuhkan permodalan untuk usaha (Penerbit).
Apakah SHAFIQers sudah terdaftar sebagai Investor ? Silakan DAFTAR