Berita
Cara Mengelola Finansial Keluarga yang Sehat
SHAFIQ Administrator
Jumat, 21-10-22

3 min read

“Mau memilih yang mana? Berhemat di awal bulan atau kepepet di akhir bulan.”

Mengatur keuangan rumah tangga ternyata menjadi seni kehidupan tersendiri bagi pasangan suami istri. Pada awal menikah dirasakan tidak ada gejolak yang berarti karena masih terpenuhi dan mencukupi semua pos pengeluaran.

Permasalahan keuangan rumah tangga mulai hadir ketika anak pertama, kedua dan seterusnya mulai hadir. Bukankah setiap anak ada jatah rezekinya masing-masing? Ya itu benar sekali. Namun ketidakmampuan mengatur keuangan keluarga akan menyebabkan terjadinya permasalahan finansial.

Bagaimana Cara Mengelola Finansial Keluarga yang Sehat?
Dalam kehidupan rumah tangga, Cara Mengelola Finansial Keluarga harus dilakukan dengan cermat, karena masih banyak pasangan yang seringkali salah melakukannya. Oleh karena itu, anda bisa melihat kesalahan yang sering dilakukan sejumlah pasangan dalam mengatur keuangan beserta solusinya dalam artikel ini.

Berikut ini Cara Mengelola Finansial Keluarga yang Sehat yang bisa anda lakukan.

  1. Membuat Rencana Pengeluaran dengan Transparan
    Jika pasangan tidak transparan dalam mengelola keuangan, maka kondisi keuangan keluarga bisa terganggu. Setiap rumah tangga tentunya memiliki banyak kebutuhan yang harus direncanakan bersama-sama. Tanpa perencanaan bersama, banyak kebutuhan rumah tangga yang mungkin tidak terpenuhi, karena dipengaruhi oleh keinginan pribadi.

    Hal ini dibutuhkan kejujuran dalam hal keuangan agar tujuan bersama dapat tercapai dengan mendahulukan kepentingan keluarga daripada ego pribadi.

  2. Membuat Tabungan Dana Darurat
    Menyisihkan pendapatan untuk dana darurat sangat penting, karena hal tak terduga bisa terjadi kapan saja. Agar dana darurat tidak mengganggu dana untuk kebutuhan lainnya, sebaiknya harus direncanakan bersama-sama, karena jika masing-masing pihak dalam keluarga bisa bekerja sama, akan sangat mudah untuk menyimpan uang untuk dana darurat ini.

    Dana darurat memang hal sederhana namun akan sulit dilakukan jika masih memandang simple dengan kalimat “Lihat nanti aja, bagaimana nanti!”. Apalagi jika sudah memiliki anak dan tanggungan lainnya, seperti orang tua dan mertua yang sudah sakit-sakitan.

  3. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan
    Dalam menjaga keuangan rumah tangga, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan dengan rapi. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga pengeluaran agar semakin terkontrol. Dalam membuat catatan keuangan ini harus dikomunikasikan dengan pasangan agar tidak terjadi kesalah pahaman.

    Pencatatan secara detail tidak mudah dan tidak semua orang mau melakukannya karena dibutuhkan ketelitian dan konsistensi, biasanya hal ini hanya diawal-awal saja kemudian tidak ada lagi pencatatan. Menarik jika suatu saat kami bahas hal ini lebih detail.

  4. Tinggalkan Penggunaan Kartu Kredit
    Menggunakan kartu kredit memang menjadi daya tarik bagi penggunanya. Namun, penggunaan kartu kredit akan berdampak negatif pada keuangan rumah tangga. Bahkan saat ini muncul berbagai layanan kredit diantaranya pay later pada marketplace yang menggiurkan untuk digunakan.

    Sekali lagi hal ini harus kita jauhi, terkait hal ini para ulama telah mewanti-wanti dalam berbagai pembahasan. Kartu kredit dilarang karena memiliki unsur riba di dalamnya karena dipersyaratkan adanya riba dalam pembayaran yang berlebih dari utangnya. Para ulama telah mengingatkan dengan kaidah, “Setiap utang piutang yang di dalamnya ditarik keuntungan, maka itu adalah riba“.

  5. Membeli Barang Harga Terjangkau
    Berburu barang diskon adalah salah satu cara untuk menghemat uang. Namun, anda juga perlu memperhatikan perbandingan harga produk yang ingin anda beli di tempat lain. Anda juga harus melihat kondisi produk, dan alasan membeli produk tersebut. Jangan sampai penawaran diskon berdampak negatif pada anggaran keuangan rumah tangga.

    Hal yang terpenting adalah belilah barang yang memang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau, misal: tidak harus selalu baru jika yang second masih dapat dimanfaatkan.
Demikian beberapa poin sederhana yang dapat diterapkan ketika Cara Mengelola Finansial Keluarga yang Sehat. Tidak ada kata terlambat untuk menata kembali keuangan keluarga SHAFIQers agar lebih sehat dan baik.

Semoga SHAFIQers mampu menjaga amanah harta yang dimilikinya sehingga memberi manfaat serta keberkahan bagi anggota keluarga.

Mari renungkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Akan datang suatu zaman ketika manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.” (HR. Bukhari, no. 2083, dari Abu Hurairah)

“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari, no. 6446 dan Muslim, no. 1051).

Jangan ketinggalan update event & artikel tentang investasi di SCF serta informasi terbaru Penawaran Sukuk dan Saham Syariah. 

Apakah SHAFIQers sudah terdaftar sebagai Investor? klik saja DAFTAR



Baca juga:
Cara Paling Efektif Menghadapi Resesi Global
Memahami arti resesi akan memudahkan kita melakukan antisipasi dalam menghadapi resesi yang terjadi secara global
Share