Berita
Cara Meminimalisir Kerugian dalam Bisnis
SHAFIQ Administrator
Kamis, 01-12-22

2 min read

Hajatan Sepak Bola Dunia digelontor dana investasi oleh Qatar ±200 miliar dollar US atau ± 3.400 triliun rupiah

Wah wah… itu duit semua ya? Untung atau Buntung Min
Ternyata bisnis dan investasi butuh banyak effort agar tetap untung
Kalau pun rugi nggak hancur lebur dan masih bisa bangkit lagi

SHAFIQers sedang menjalankan bisnis atau bisnisnya sudah tutup karena pandemi? Atau sedang berinvestasi namun memiliki kendala dan saat ini belum balik modal?

Ternyata dalam menjalankan bisnis tidak selamanya berjalan dengan mulus sesuai dengan ekspektasi serta harapan. Ada saja kendala yang dihadapi sehingga menyebabkan bisnis atau investasi macet di tengah jalan dan sering kita sebut dengan risiko bisnis.

Kondisi ini menjadi salah satu sebab datangnya kerugian usaha yang diderita para pelaku usaha dan investor. Tidak ada yang mau menderita kerugian dalam bisnis walau kenyataannya kerugian tidak dapat dihindarkan karena tidak semua selalu mendatangkan cuan atau untung. Silakan bertanya pada para pelaku usaha yang telah berkali-kali rugi, mereka menyebutnya ‘biaya belajar’ atau sering juga disebut menghabiskan ‘jatah kegagalan’.

Kalau nggak mau menderita kerugian ya..nggak usah berbisnis.
Hal penting yang dapat dilakukan adalah meminimalisir kerugian yang diderita. Bagaimana caranya?

Cara Meminimalisir Kerugian dalam Bisnis
Jika perusahaan anda mengalami kerugian, hal ini merupakan tantangan besar. Dalam kondisi ini, hanya ada dua pilihan, melakukan perbaikan atau menyerah pada keadaan. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, berikut ini cara meminimalisir kerugian dalam bisnis yang bisa anda lakukan.

Apa saja cara meminimalisir kerugian dalam bisnis?, simak ulasannya berikut ini.

  1. Merancang Rencana dan Kebutuhan Bisnis
    Pastikan anda telah melakukan penelitian tentang target pasar, produk, bahan atau bahan produksi yang dibutuhkan, anggaran rutin, sumber modal untuk bisnis anda, serta praktik untuk menjalankan bisnis anda.

    Jangan pernah masuk ke ‘medan perang’ tanpa mengetahui kondisi dan situasi yang ada, ini namanya bunuh diri. Minimal lakukan pengamatan terhadap para pesaing atau pelaku bisnis sejenis dalam menjalankan usahanya.

  2. Identifikasi Masalah dan Berpikir Kreatif
    Setiap pebisnis ditantang untuk mengatasi permasalahan bisnisnya secara mandiri. Hal ini akan membantu anda untuk berpikir kreatif dan melakukan inovasi, sehingga anda dapat meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

    Situasi dan tantangan usaha yang datang akan membuat pelaku bisnis berpikir kreatif dengan menghadirkan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Cara berpikir kreatif harus dilatih sehingga tidak ada istilah jalan buntu dalam usaha, selalu ada cara untuk lolos dari lobang jarum.

  3. Perbarui Strategi dan Jurus
    Anda harus terbuka dan mudah beradaptasi dengan segala perubahan. Jangan lupa untuk memantau perkembangan tren pasar dan kompetitor anda. Anda bisa melakukan riset dan analisis risiko berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi, sehingga anda akan jauh lebih siap untuk menangani risiko bisnis anda.

  4. Bekerja dengan Tim
    Anda tidak bisa melakukan kegiatan bisnis anda sendirian, jadi libatkan tim atau karyawan anda. Anda juga dapat melibatkan tim dengan berbagai cara, mulai dari melibatkan mereka dalam diskusi produk baru, melatih keterampilan kerjanya dan membagi tugas.

    Pahami bahwa setiap individu memiliki potensi untuk memberikan kontribusi agar tidak ada istilah superman, ganti dengan istilah superteam. Ajak semua anggota tim untuk memberikan solusi sesuai dengan kemampuan dan pengalamannya.

  5. Aktif Berkomunikasi dengan Stakeholder
    Selain berkomunikasi dengan tim, pastikan untuk meminta kritik dan saran dari stakeholder anda sendiri. Anda bisa melakukan interaksi langsung jika memungkinkan, untuk berinteraksi melalui media sosial. Anda juga dapat meminta testimoni mereka tentang produk hingga layanan yang diterapkan pada bisnis anda.

    Solusi terkadang datang dari saran serta masukan pihak lain atau eksternal yang memiliki pengalaman serta ide gagasan baru. Dalam bisnis wajib ada sikap open minded terhadap sekecil apapun gagasan agar tidak ada block yang mengganggu cara berpikir kreatif.

  6. Evaluasi Tanpa Henti
    Evaluasi adalah penilaian dan pengukuran efektivitas strategi yang telah digunakan untuk mencapai tujuan. Hasil dari analisis risiko bisnis akan menjadi bahan bagi anda untuk mengetahui apakah cara-cara yang telah dilakukan selama ini sudah benar dan tepat.

    Lakukan evaluasi secara menyeluruh dengan maksud untuk melakukan perbaikan bukannya mencari siapa yang salah atau kambing hitam. Sebuah sistem memiliki keterhubungan antara satu dan lainnya, kesalahan yang terjadi tidak mutlak kesalahan pribadi. Bisa jadi karena adanya sistem kerja yang tidak baik sehingga muncul berbagai kesalahan yang menyebabkan kerugian bisnis.

Sekian ulasan tentang cara meminimalisir kerugian dalam bisnis yang bisa anda lakukan, semoga bermanfaat.

SHAFIQ adalah penyelenggara Securities Crowdfunding Syariah Pertama Berizin di Indonesia. Ingin mendaftar sebagai pemodal atau membutuhkan pendanaan bisnis ? Silakan DAFTAR




Baca juga:
Tips Mengamankan Finansial Milenial dan Gen Z
Gaya hidup boros dan sulit untuk menabung akan mengakibatkan risiko keuangan yang bisa dihadapi oleh generasi milenial di masa depan akibat pengelolaan keuangan yang tidak sehat
Share