Berita
Risiko Usaha yang Akan Dihadapi Pengusaha dan Cara Mengatasinya
SHAFIQ Administrator
Jumat, 26-05-23

Risiko Usaha dan Bisnis | 2 min read

Apa kabar SHAFIQers?

Pada era digital dan persaingan bisnis yang semakin ketat, pengusaha harus siap menghadapi berbagai risiko dalam menjalankan usahanya. Meskipun risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, pengusaha dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola risiko tersebut dan meningkatkan kesuksesan usahanya.

Dalam pembahasan artikel ini, kamu akan ikutan menjelajahi serta memahami beberapa risiko usaha yang sering dihadapi oleh pengusaha serta strategi untuk mengatasi dan mengurangi dampak serta akibatnya.

Pengertian Risiko Usaha Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa pengertian risiko usaha yang dikemukakan para ahli, diantaranya adalah pendapat Brigham dan Houston (2011) risiko bisnis adalah tingkat risiko inheren dalam operasi perusahaan jika tidak menggunakan hutang.

Sedangkan Joni dan Lina (2010) memberikan penjelasan bahwa risiko bisnis adalah risiko yang dihadapi perusahaan ketika perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya yaitu ketidakmampuan perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya. Bila perusahaan mengalami kendala atau tidak mampu membiayai kegiatan operasional maka kegiatan operasional perusahaan akan terganggu dan hal ini akan memberikan sinyal negatif bagi para investor ataupun kreditor.

Hal ini merupakan pengetahuan yang wajib diketahui para pengusaha, investor dan pihak-pihak yang berkaitan dalam sebuah perusahaan.

Apa saja risiko dalam bisnis?
Risiko usaha yang dihadapi pengusaha dan perusahaan akan mempengaruhi pada berjalannya sebuah bisnis hingga memberi akibat ke penjualan sebuah produk di pasar. Munculnya berbagai inovasi di bidang digital, teknologi, desain, produk, dan perkembangan pemasaran modern, sehingga mengakibatkan munculnya ketidakpastian dalam usaha dalam berbagai kegiatan bisnis.

Berikut beberapa risiko usaha atau bisnis yang dapat SHAFIQers pahami sehingga dapat menghadirkan solusinya ketika menimbulkan berbagai masalah kedepannya.

  1. Risiko Keuangan
    Risiko keuangan adalah salah satu risiko utama yang dihadapi oleh pengusaha. Fluktuasi pasar, perubahan kebijakan fiskal dan moneter, serta ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi likuiditas dan profitabilitas perusahaan.

    Solusi untuk mengatasi risiko ini, pengusaha perlu mengelola dengan hati-hati arus kas perusahaan, memiliki cadangan dana yang cukup untuk menghadapi situasi darurat, dan melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan.

  2. Risiko Pasar
    Perubahan tren pasar, pergeseran preferensi konsumen, dan persaingan yang ketat adalah beberapa faktor risiko pasar yang harus dihadapi oleh pengusaha.

    Jalan keluar untuk mengurangi risiko ini, pengusaha perlu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan baik, melakukan riset pasar secara teratur, dan beradaptasi dengan perubahan tren. Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan menawarkan nilai tambah yang unik juga dapat membantu mengurangi risiko pasar.

  3. Risiko Operasional
    Risiko operasional terkait dengan kegagalan proses internal, kelalaian karyawan, atau bencana alam yang dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan.

    Untuk mengatasi risiko ini, pengusaha perlu memiliki sistem manajemen risiko yang efektif, melibatkan karyawan dalam pelatihan dan pengembangan, serta memiliki rencana pemulihan bisnis yang solid dalam kasus keadaan darurat. Perusahaan wajib memiliki berbagai strategi yang komprehensif juga untuk membantu melindungi perusahaan dari risiko operasional yang tak terduga.

  4. Risiko Hukum dan Regulasi
    Risiko hukum dan regulasi dapat muncul dari perubahan kebijakan pemerintah, perselisihan hukum, atau pelanggaran peraturan bisnis. Penting bagi pengusaha untuk memahami dan mematuhi semua hukum dan regulasi yang berlaku dalam industri mereka. Konsultasi dengan ahli hukum bisnis dapat membantu pengusaha mengidentifikasi risiko hukum potensial dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

  5. Risiko Reputasi
    Reputasi perusahaan dapat rusak akibat keluhan pelanggan, pemberitaan negatif, atau perilaku tidak etis dari pengusaha atau karyawan. Membangun dan menjaga reputasi yang baik memerlukan komitmen terhadap integritas dan kualitas, serta responsif terhadap masalah yang timbul.

    Para pengusaha perlu bahkan wajib memperhatikan umpan balik atau respon pelanggan, menghadapi masalah dengan segera, dan membangun hubungan yang positif dengan berbagai pihak.
Dalam menghadapi risiko usaha, pengusaha harus mengadopsi pendekatan pro aktif serta lebih jemput bola. Ini melibatkan identifikasi risiko potensial, penilaian dampaknya, dan pengembangan strategi pengelolaan risiko yang efektif. Dengan mengelola risiko secara hati-hati, pengusaha dapat meningkatkan peluang kesuksesan usahanya dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri.

Dalam kesimpulan, risiko usaha adalah bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis. Pengusaha yang sukses adalah mereka yang mampu mengenali dan mengatasi risiko tersebut dengan bijaksana. Dengan mengelola risiko keuangan, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum dan regulasi, serta risiko reputasi, pengusaha dapat melindungi dan meningkatkan kesuksesan usahanya.

Penting bagi pengusaha untuk selalu beradaptasi dengan perubahan, mengasah keterampilan manajemen risiko, dan terus belajar dari pengalaman untuk menghadapi risiko usaha dengan percaya diri.




Investasi Cari Untung, Kok Ada Risikonya?
Gimana? Lebih hati-hati dan waspada ya! Agar tidak ada lagi yang terjerat penipuan berkedok investasi bodong atau ilegal.




Semoga pembahasan ini dapat memberikan insight kepada SHAFIQers sehingga lebih teliti dan detail ketika akan investasi melalui SCF Syariah.

SHAFIQers ingin mendapatkan informasi cara mengembangkan harta agar lebih berkah dengan cara berinvestasi Saham atau Sukuk?

Yuk kita ikut menjadi bagian dari Investasi Berjamaah, Daftar sekarang! Jadi tunggu apa lagi.
______________________
SHAFIQ adalah perusahaan penyelenggara securities crowdfunding syariah yang berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI. Dapatkan permodalan syariah hingga 10 miliar melalui SCF Syariah atau menjadi pemodal dalam investasi syariah dalam bentuk sukuk serta saham syariah yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Share