Berita
Investasi Cari Untung, Kok Ada Risikonya?
SHAFIQ Administrator
Selasa, 28-02-23


3 min read

Apa kabar SHAFIQers?
“Min… kalau invest bisa dijamin untung nggak?”
“Coz aku dapat info pesan BC telegram bahwa ada investasi yang dijamin untung dengan profit hingga 40% per hari”.

SHAFIQers, salah satu jebakan yang sering dilakukan pelaku investasi bodong ada 2 hal, yaitu adanya jaminan keuntungan kemudian proyeksi keuntungan yang tidak logis. Hati-hati ya!

Hal ini juga dibahas pada event Waspada Investasi Ilegal! saat Live bareng antara Head of Operation SHAFIQ dengan Founder Hibra beberapa waktu lalu. Husni Farid Abdat memberikan analogi, jadilah seperti anak kecil yang ketika ditawari permen oleh orang tidak dikenal di jalan agar tidak langsung menerimanya. Pesan itu didapat sang anak dari orang tuanya agar lebih waspada.

Begitu juga dalam hal investasi, sebelum menentukan melakukan investasi maka lakukan pengecekan terlebih dahulu. Terkait legalitas, logis imbal hasilnya, detail penawaran yang diberikan, personal yang mengerjakan hingga bagian jaminan serta mitigasi risikonya.

Gimana? Lebih hati-hati dan waspada ya!
Agar tidak ada lagi yang terjerat penipuan berkedok investasi bodong atau ilegal.

Kaidah Keuntungan adalah Imbalan atas Kerugian
Salah satu pembahasan terkait keuntungan serta kerugian dalam bisnis dan investasi tidak ada yang berani menjamin sebuah kepastian, sehingga harus ada kesiapan untuk mengambil risiko kehilangan serta siap mendapatkan keuntungan.

Dalam kaedah fikih dijelaskan bahwa, “Keuntungan adalah imbalan atas kesiapan menanggung kerugian”. Maksud dari kaidah ini adalah orang yang berhak mendapatkan keuntungan ialah orang yang punya kewajiban menanggung kerugian -jika hal itu terjadi-.

Hal ini sesuai dengan hadits, “Dari sahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya seorang lelaki membeli seorang budak laki-laki. Kemudian, budak tersebut tinggal bersamanya selama beberapa waktu. Suatu hari sang pembeli mendapatkan adanya cacat pada budak tersebut. Kemudian, pembeli mengadukan penjual budak kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Nabi-pun memutuskan agar budak tersebut dikembalikan. Maka penjual berkata, ‘Ya Rasulullah! Sungguh ia telah mempekerjakan budakku?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Keuntungan adalah imbalan atas kerugian.'” (HR. Abu Daud no. 3510, An Nasai no. 4490, Tirmidzi no. 1285, Ibnu Majah no. 2243 dan Ahmad 6: 237. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Risiko dalam Berinvestasi selalu Ada. Inilah Penyebabnya!
Investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Namun, seperti halnya dengan setiap aktivitas keuangan, investasi juga memiliki risiko. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya kerugian yang dihadapi oleh investor ketika melakukan investasi.

Berikut ini beberapa alasan mengapa investasi memiliki risiko:
  1. Kondisi dan situasi Pasar
    Harga pasar suatu investasi dapat berfluktuasi seiring dengan perubahan kondisi pasar yang terjadi secara alami atau disebabkan oleh faktor eksternal seperti perubahan kebijakan pemerintah, perang, atau krisis keuangan global. Jika nilai investasi menurun, maka investor dapat mengalami kerugian.

  2. Tidak ada Jaminan pasti Untung
    Tidak ada jaminan bahwa investor akan memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukan. Meskipun ada investasi yang dianggap aman seperti deposito atau obligasi, keuntungan yang diperoleh biasanya lebih rendah dibandingkan dengan investasi yang berisiko lebih tinggi.

  3. Tidak ada proyeksi yang bersifat Pasti
    Tidak ada satu pun investasi yang bisa diprediksi secara pasti tentang hasilnya. Performa masa lalu dari investasi tidak menjamin hasil yang sama pada masa yang akan datang. Bahkan, investasi yang sudah terbukti sukses di masa lalu juga memiliki kemungkinan mengalami kerugian di masa depan.

  4. Lakukan diversifikasi risiko
    Ketika berinvestasi lakukan diversifikasi risiko adalah hal yang penting untuk mengurangi risiko kerugian. Diversifikasi risiko berarti membagi investasi Anda ke dalam berbagai aset yang berbeda. Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami kerugian, investor masih memiliki investasi lain yang mungkin tetap menguntungkan.

  5. Diluar kontrol atau kendali
    Risiko yang terkait dengan investasi juga terkait dengan faktor yang tidak bisa dikontrol oleh investor. Misalnya, jika perusahaan yang Anda investasikan mengalami kerugian atau melakukan kecurangan, itu akan berdampak pada nilai investasi Anda. Anda tidak dapat mengendalikan atau menghindari risiko ini.
Secara keseluruhan, investasi memiliki risiko yang harus dimengerti oleh investor. Namun, dengan melakukan riset yang cermat, diversifikasi portofolio, dan memahami risiko yang terkait dengan investasi, investor dapat mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan potensi keuntungan investasi.

Demikian artikel singkat mengenai Investasi Cari Untung, Kok Ada Risikonya? Semoga kita mampu lebih meneliti dan berilmu sebelum menentukan investasi yang akan dilakukan. Agar lebih aman dan tidak terjadi pelanggaran syariah ketika berinvestasi maka miliki prinsip, berilmu sebelum berinvestasi.

SHAFIQ adalah perusahaan penyelenggara securities crowdfunding syariah yang telah berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI. Bahkan pada akhir 2022 lalu berhasil meraih penghargaan sebagai SCF Syariah Terbaik dalam ajang yang diselenggarakan Asosiasi Layanan Urun dana Indonesia (ALUDI).
______________________
Ingin mendaftar sebagai pemodal Investasi Syariah atau membutuhkan Permodalan Syariah untuk bisnis kamu? Silakan DAFTAR dan segera lengkapi data diri kamu.



Baca juga:
Riba: Definisi hukumnya dan Hikmah diharamkannya
Melihat berbagai praktik muamalah zaman sekarang yang tidak ditemui pada sebelumya, membuat kita harus lebih memahaminya secara mendetail. Apakah mengandung riba didalamnya?

Share