Berita
Ada 3 Jenis Profil Risiko dalam Investasi, Kamu yang mana?
SHAFIQ Administrator
Rabu, 18-10-23

Profil Risiko Investasi | 2 min read

Investasi adalah salah satu cara yang dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, setiap orang memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda.

Sebelum memulai perjalanan investasi, penting untuk memahami profil risiko masing-masing. Artikel ini akan membahas tiga jenis profil risiko dalam investasi: konservatif, moderat, dan agresif, serta memberikan contoh-contoh sederhana untuk membantu dalama memahaminya.

Baca Juga: Apa saja resiko investasi di SCF?

Profil Konservatif

Profil konservatif adalah pilihan yang cocok bagi orang-orang yang lebih suka bermain aman dalam dunia investasi. Mereka cenderung:

  • Memilih instrumen investasi yang aman dan rendah risiko, seperti obligasi pemerintah atau deposito.
  • Tidak terlalu peduli dengan imbal hasil yang rendah, karena yang terpenting adalah menjaga nilai pokok investasi mereka tetap utuh.
  • Mementingkan keamanan dan likuiditas, sehingga mereka dapat mengakses dana mereka dengan mudah kapanpun diperlukan.

Contoh sederhana: Bayangkan seseorang yang sudah pensiun. Mereka mungkin memilih untuk berinvestasi dalam obligasi pemerintah yang memberikan pendapatan tetap yang stabil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Baca Juga: Investasi Cari Untung, Kok Ada Risikonya?

Profil Moderat

Profil moderat adalah pilihan yang mempertimbangkan keseimbangan antara risiko dan imbal hasil. Orang dengan profil ini:

  • Mulai berani mengambil risiko lebih daripada yang konservatif, tetapi masih ingin menjaga tingkat risiko tetap terkendali.
  • Berusaha mencari investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada instrumen yang sangat aman.
  • Siap menerima penurunan nilai investasi dalam jangka pendek, karena mereka berharap dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Contoh sederhana: Seorang pasangan muda yang baru menikah mungkin memilih untuk berinvestasi dalam portofolio campuran saham dan obligasi. Mereka tahu bahwa nilai portofolio mereka dapat berfluktuasi, tetapi mereka memiliki tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau pensiun.

Baca Juga: Cara Memilih Instrumen Investasi sesuai Tujuan dan Profil Risiko

Profil Agresif

Profil agresif adalah pilihan yang sesuai bagi orang-orang yang berani mengambil risiko yang tinggi dalam investasi. Mereka:

  • Berani menempatkan sebagian besar dana investasi pada instrumen berisiko, seperti saham atau investasi alternatif.
  • Bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih besar.
  • Memahami bahwa nilai investasi mereka dapat mengalami fluktuasi yang signifikan dalam jangka pendek, tetapi mereka percaya pada potensi imbal hasil jangka panjang.

Contoh sederhana: Seorang investor muda yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang pasar saham dan memiliki waktu untuk mengatasi fluktuasi nilai portofolio mungkin memilih untuk berinvestasi secara agresif. Mereka ingin memaksimalkan pertumbuhan dana investasi mereka dalam jangka panjang.

Baca Juga: 2 Penyebab Kegagalan dalam Investasi

Penting untuk diingat bahwa tidak ada profil risiko yang benar atau salah. Setiap orang memiliki tujuan dan keadaan keuangan yang berbeda. Memahami profil risiko adalah langkah pertama untuk membangun portofolio investasi yang sesuai dengan tujuanmu.

Dalam dunia investasi, risiko selalu ada, dan pemahaman yang baik tentang profil risiko dapat membantu SHAFIQers mengelola risiko dengan bijak untuk mencapai tujuan keuangan.

______________________

SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para pemodal. Melalui Investasi syariah berbasis teknologi digital yang memiliki instrumen sukuk serta saham syariah.

  • Yuk… jadikan perjalanan investasimu lebih berkah dan halal bersama SHAFIQ. Tingkatkan terus literasi untuk memahami risiko investasi serta sesuaikan dengan tujuan keuanganmu.
  • Jauhi sikap FOMO dan Lakukan Analisis pada setiap penawaran dengan mempelajari prospektus secara mendetail!

Share