Berita
Merdeka dari Riba Agar Hidup Lebih Berkah
SHAFIQ Administrator
Selasa,
15-08-23
Bebas dan Merdeka dari RIBA | 2 min read
Apa kabar SHAFIQers?
Sudah terlalu banyak cerita tentang dahsyatnya fitnah harta khususnya terkait riba, mulai dari jeratan hutang yang merusak sendi kehidupan keluarga hingga masyarakat.
Alhamdulillah, saat ini telah terjadi peningkatan kesadaran terhadap bahaya riba. Hal ini ditandai dengan gelombang hijrah finansial di tengah masyarakat, muncul berbagai layanan keuangan, bisnis, transaksi yang berlandaskan prinsip syariah.
Merdeka dan bebas dari riba bukan lagi hal yang mustahil… Semoga Allah ﷻ berikan kita harta yang berkah dan banyak.
Artikel ini membahas pentingnya membebaskan diri dari riba agar hidup kita lebih berkah, serta memberikan panduan praktis untuk melakukannya.
Apa Sih Hakikat Rezeki?
Hakikat dari rezeki kita adalah apa yang kita konsumsi dan yang kita manfaatkan.
Dalam hadits dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. (HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya)
Sementara yang kita kumpulkan belum tentu menjadi jatah rezeki kita. Jika harta tersebut berasal dari yang haram dan dikeluarkan kepada yang haram maka harta hanya akan menjadi musibah bagi pemiliknya.
Mengapa Riba Dilarang?
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim, no. 1598).
Imam Malik rahimahullah berkata, "Sesungguhnya aku telah membaca al-Quran dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu alaihi wa sallam selembar demi selembar, tidaklah aku melihat sesuatu yang lebih buruk daripada RIBA, karena Allah mengumumkan PERANG padanya." (Tafsir al-Qurthubi)
Dampak Riba dalam Kehidupan
Penerapan riba dalam berbagai transaksi keuangan, seperti pinjaman perumahan, kredit kendaraan, dan kartu kredit, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan.
Beberapa dampak tersebut antara lain:
- Siklus Hutang Berkepanjangan
Riba dapat membuat individu terjebak dalam siklus hutang yang sulit diatasi. Pembayaran bunga berkelanjutan sering kali membuat total utang semakin membesar.
- Stres Finansial
Beban pembayaran bunga dapat menyebabkan stres finansial yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
- Ketidaksetaraan Ekonomi
Praktik riba dapat memperdalam kesenjangan ekonomi antara mereka yang mampu membayar bunga dan mereka yang tidak mampu.
- Ketergantungan Ekonomi Global
Sistem finansial global yang didasarkan pada riba dapat membuat negara-negara berkembang terjebak dalam ketergantungan ekonomi yang merugikan.
Menggapai Hidup yang Lebih Berkah tanpa Riba
Untuk menghindari dampak negatif riba dan mencapai kehidupan yang lebih berkah, ada beberapa langkah yang dapat diambil.
- Berilmu sebelum bertransaksi
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah berkata, “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.” (Lihat Mughni Muhtaj, 6: 310).
- Tidak bermudah-mudahan dalam hutang
Seseorang yang terlilit utang biasa akan sering berdusta jika berucap dan ketika berjanji sering diingkari. (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim no. 589).
- Miliki sifat qona'ah
Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051).
- Perbanyak doa
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan berbagai kemungkaran" (HR. Tirmidzi no. 3233, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).(Sumber : rumaysho.com)
- Edukasi Keuangan
Pendidikan tentang keuangan yang bertanggung jawab sangat penting. Mengetahui akad-akad dalam transaksi keuangan yang tidak ada pelanggaran syariah adalah langkah awal yang baik.
- Investasi Produktif
Beralih dari investasi spekulatif ke investasi produktif, seperti bisnis nyata atau aset riil, dapat membantu menghindari ketergantungan pada riba.
- Mencari Alternatif Finansial
Cari institusi keuangan yang menawarkan produk yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti lembaga keuangan syariah.
- Gaya Hidup Hemat
Menerapkan gaya hidup hemat dan bijak dalam pengeluaran dapat membantu menghindari keterlibatan yang berlebihan dalam sistem finansial berbasis riba.
Dengan menjalankan langkah-langkah tersebut, kita dapat membebaskan diri dari dampak negatif riba dan meraih hidup yang lebih berkah secara finansial.
Memilih jalan yang tidak melanggar syariah dalam transaksi keuangan akan membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Sesungguhnya harta yang kita miliki ini hanya titipan dari Allah ﷻ. Selalu perhatikan bagaimana cara kita memanfaatkannya agar bsa berbuah kebaikan di dunia dan di akhirat
Baca juga:
______________________
SHAFIQ adalah Securities Crowdfunding Syariah atau penyelenggara layanan urun dana yang berizin OJK serta diawasi DSN-MUI. Miliki kesempatan mendapatkan pendanaan bisnis tanpa melanggar syariah hingga 10 miliar.
SHAFIQ menjadi ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para pemodal. Melalui Investasi syariah berbasis teknologi digital yang memiliki instrumen sukuk serta saham syariah.