Berita
Kenapa Bisnis yang Viral Tidak Selalu Untung? Ooo ini penyebabnya...
SHAFIQ Administrator
Rabu,
06-09-23
Bisnis Viral Tidak Selalu Untung| 2 min read
Apa kabar SHAFIQers?
Syarat kesuksesan bisnis hari ini adalah WAJIB VIRAL!
Apakah pernyataan tersebut benar 100%. Buktinya banyak artis atau selebgram yang memiliki jutaan followers dengan modal awal MM-an, tetap saja bisnisnya gulung tikar.
Kenapa ya?
Yuk kita bahas tipis-tipis…
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa bisnis yang terlihat viral di media sosial tidak selalu mendapatkan keuntungan yang besar? Meskipun terlihat populer dan dikenal banyak orang, akhirnya tutup juga karena berbagai faktor.
Ada beberapa alasan mengapa bisnis yang viral tidak selalu berakhir dengan sukses finansial. Mari kita bahas dalam beberapa poin
- Fokus pada Popularitas daripada Nilai
Bisnis yang viral sering kali lebih fokus pada mendapatkan perhatian besar dari publik daripada memberikan nilai yang sebenarnya kepada pelanggan. Mereka mungkin menciptakan konten yang menarik dan menghibur, tetapi tidak selalu berfokus pada solusi nyata yang dibutuhkan oleh pasar. Ini bisa mengakibatkan sulitnya mengonversi popularitas menjadi pendapatan yang signifikan.
- Kurangnya Rencana Keberlanjutan
Keberhasilan bisnis yang viral bisa cepat datang dan pergi. Tanpa rencana yang solid untuk menjaga momentum dan pertumbuhan, bisnis tersebut mungkin kesulitan dalam mempertahankan pendapatan setelah "efek viral" mereda. Ketika perhatian publik berkurang, bisnis perlu memiliki strategi jangka panjang untuk menjaga pelanggan dan pertumbuhan.
- Kualitas Produk atau Layanan yang Kurang
Bisnis yang hanya mengandalkan efek viral sering kali mengabaikan pentingnya memiliki produk atau layanan berkualitas tinggi. Meskipun mereka bisa mendapatkan perhatian awal, pelanggan yang merasa kecewa dengan kualitas akan sulit untuk tetap setia. Akibatnya, bisnis ini mungkin mengalami penurunan permintaan dan reputasi yang buruk.
- Ketidakpastian Tren dan Cepat Usang
Dunia digital sangat cepat berubah, dan tren bisa berubah dalam sekejap. Bisnis yang viral mungkin terjebak dalam tren tertentu yang tidak bertahan lama. Ketika tren tersebut meredup, bisnis ini bisa mengalami penurunan drastis dalam popularitas dan pendapatan.
- Kesulitan Monetisasi
Meskipun bisnis bisa menjadi viral di media sosial, itu tidak selalu berarti mudah untuk menghasilkan uang dari popularitas tersebut. Beberapa bisnis mungkin kesulitan dalam menemukan cara yang efektif untuk mengubah perhatian menjadi pendapatan riil. Iklan atau sponsor mungkin tidak selalu cukup untuk menjaga bisnis tetap berjalan.
- Persaingan yang Ketat
Banyak bisnis ingin mengejar popularitas, sehingga persaingan di ruang digital bisa sangat ketat. Bisnis yang viral harus bersaing dengan banyak pesaing lainnya yang juga ingin mendapatkan perhatian. Ini bisa membuat sulit untuk mempertahankan posisi dan kesulitan dalam membedakan diri.
- Kehabisan Nafas Usaha yaitu Modal
Bisnis yang viral terkadang menggelontorkan modal awal yang sangat besar untuk budget marketing dan membuka puluhan cabang dalam waktu singkat. Setelah berjalan beberapa bulan ternyata proyeksi keuntungan tidak sesuai sehingga mengalami kondisi minimnya keuangan perusahaan.
Jadi, meskipun bisnis yang viral bisa memberikan sorotan yang besar, itu tidak selalu berarti keuntungan finansial yang stabil. Untuk berhasil dalam jangka panjang, bisnis perlu fokus pada memberikan nilai kepada pelanggan, memiliki rencana keberlanjutan, dan menjaga kualitas produk atau layanan.
Ingin bisnis berkelanjutan dan berkah? Jangan hanya memikirkan poin kepopuleran semata namun juga prinsip bisnis yang tidak ada pelanggaran syariah serta memiliki proyeksi keuntungan yang realistis.
Gunakan permodalan yang tidak ada unsur riba? Kemudian pilih pendanaan modal yang bersumber dari investasi yang tidak ada pelanggaran syariah. Agar bisnis dapat berkelanjutan dan mendatangkan berkah, memiliki sifat amanah dan profesional adalah syarat utama.
Baca juga:
—-------------------------
SHAFIQ adalah Securities Crowdfunding Syariah yang berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI. Dapatkan kesempatkan pendanaan bisnis tanpa melanggar syariah hingga 10 miliar.
SHAFIQ menjadi ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para pemodal. Melalui Investasi syariah berbasis teknologi digital yang memiliki instrumen sukuk serta saham syariah.