Berita
Kenali 3K Dalam Menyusun Resolusi Keuangan
SHAFIQ Administrator
Jumat,
02-02-24
Wants, Needs, Capability | 2 min read
Dalam menata keuangan, pemahaman mendalam tentang keinginan (Wants), kebutuhan (Needs), dan kemampuan (Capability) menjadi kunci utama. Pernah nggak sih mengalami masa-masa sulit 'besar pasa daripada tiang', apa kamu sedang mengalaminya?
Setiap menerima gaji selalu mengalir deras ke pos-pos tagihan serta cicilan. Membuat kebutuhan pokok tidak dapat jatah, akhirnya setiap pertengahan bulan udah mulai terseok-seok cari pinjaman.
Hati-hati ya! Jangan sampai tergiur pinjol apalagi investasi bodong!
Artikel ini akan membahas 3K sebagai landasan menyusun resolusi keuangan, memberikan wawasan serta contoh nyata untuk membantu SHAFIQers dalam merencanakan keuangan mereka dengan lebih efektif.
Keinginan (Wants): Cara Mengelola Ambisi dengan Bijak
Keinginan adalah aspirasi atau cita-cita yang diinginkan, tetapi tidak selalu diperlukan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang jelas tentang keinginan sangat penting untuk mengelola anggaran dengan bijak. Menurut survei terbaru oleh Global Finance, 54% responden menyatakan bahwa pengelolaan keinginan adalah tantangan utama dalam merencanakan keuangan.
Contoh nyata dari pengelolaan keinginan adalah keinginan untuk memiliki mobil mewah atau berlibur ke destinasi eksotis. Meskipun penting untuk memenuhi keinginan tersebut, pemilik bisnis dan calon investor harus mempertimbangkan dampaknya terhadap keuangan jangka panjang.
Kebutuhan (Needs): Prioritaskan yang Esensial
Kebutuhan merujuk pada hal-hal yang esensial untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2023, 78% dari pengeluaran rumah tangga di Indonesia diarahkan pada kebutuhan dasar.
Dalam menyusun resolusi keuangan, prioritas harus diberikan pada pemenuhan kebutuhan dasar ini. Contoh nyata adalah alokasi dana untuk pendidikan anak atau pembayaran cicilan rumah. Pemahaman yang baik tentang kebutuhan membantu menghindari pemborosan dan memastikan kestabilan finansial jangka panjang.
Kemampuan (Capability): Realistis dalam Menetapkan Tujuan
Kemampuan merujuk pada daya beli atau kapasitas finansial yang dimiliki. Sebuah riset terbaru oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa 62% responden merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat keterbatasan finansial.
Dalam merencanakan resolusi keuangan, penting untuk menetapkan tujuan yang sesuai dengan kemampuan finansial. Contoh nyata adalah menetapkan target penghematan bulanan atau menunda pembelian barang mewah untuk mengoptimalkan kemampuan finansial.
Menyusun Resolusi Keuangan dengan Pendekatan Terintegrasi
SHAFIQers diharapkan untuk menyusun resolusi keuangan dengan pendekatan terintegrasi, menggabungkan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan. Rencana ini harus mencerminkan visi jangka panjang dan mengakomodasi tantangan ekonomi yang mungkin muncul.
Contoh nyata dari pendekatan ini adalah seorang pengusaha yang merencanakan ekspansi bisnisnya. Meskipun keinginannya untuk memperluas usaha sangat besar, ia juga mempertimbangkan kebutuhan dasar seperti likuiditas dan kemampuan finansial untuk mengelola proyek tersebut dengan sukses.
Landasan Kokoh untuk Keuangan Sukses
Dengan mengenali 3K, SHAFIQers dapat menciptakan landasan kokoh untuk kesuksesan keuangan. Keinginan yang dielaborasi, kebutuhan yang diprioritaskan, dan kemampuan yang dikelola dengan bijak menjadi kunci dalam merencanakan resolusi keuangan yang realistis dan tercapai.
Untuk informasi lebih lanjut dan panduan praktis seputar keuangan, investasi syariah kunjungi shafiq.id.
Dengan pendekatan yang terarah dan pemahaman mendalam tentang 3K, SHAFIQers dapat memandu keuangan menuju kesuksesan jangka panjang.
Jadi tunggu apa lagi, yuk kita ikut menjadi bagian dari Investasi Berjamaah, Daftar sekarang juga!
______________________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para Pemodal. Melalui Platform Investasi Syariah berbasis teknologi digital yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi DSN-MUI.
- Investasi pada efek (saham/ sukuk) mengandung RISIKO TINGGI yang seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi.
- Sebelum berinvestasi, pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan.