Biar Gaji Nggak Cepat Habis | 2 min read
Alhamdulillah sudah gajian nih… tapi kok cepat habis ya?
Apa ada yang merasakan hal ini?
Fenomena “gajian 5M” sering kali jadi joke kalangan Milenial. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana seseorang gajian tanggal 1, tapi tanggal 5 sudah "megap-megap" karena kehabisan uang. Meski terdengar lucu, realitanya banyak yang mengalami masalah ini. Miris.
Pada survei BI Oktober 2023, masyarakat yang menghabiskan gajinya untuk membayar cicilan naik 0,2 poin menjadi 13,6%. Kelompok ini berasal dari masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta. Sebagian besar gaji untuk konsumsi dan bayar cicilan kredit bank, paylater, angsuran mobil, KPR, dan lain-lain. Kamu merasakan hal ini?
Gaji yang ditunggu-tunggu sebulan penuh tiba-tiba habis dalam hitungan hari. Tapi jangan khawatir, ada beberapa trik sederhana yang bisa membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik dan memastikan gaji nggak cepat habis.
Yuk, simak 5 tips out of the box berikut ini!
Gunakan Metode "Piring Terbagi" untuk Pembagian Gaji
Salah satu trik paling efektif untuk menghindari keuangan berantakan adalah dengan membagi gaji ke dalam beberapa "piring" keuangan, sering disebut juga ‘metode 50:30:20’. Metode ini mirip seperti piring gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan sayuran.
- 50% untuk kebutuhan pokok: Sewa rumah, makanan, transportasi, dan tagihan bulanan.
- 30% untuk keinginan: Hiburan, rekreasi, atau belanja barang yang kamu inginkan.
- 20% untuk tabungan atau investasi: Sisihkan di awal, jangan tunggu sampai akhir bulan.
Tips ini membantu kamu melihat gambaran jelas kemana uang mengalir, sekaligus memastikan ada porsi untuk investasi dan menabung. Namun hal diatas harus disesuaikan dengan prioritas masing-masing berdasarkan kondisi keuangannya.
Prinsip "Beli Setelah 3 Hari"
Sering kali, keinginan impulsif membuat gaji cepat terkuras. Agar bisa lebih bijak, terapkan aturan “Beli Setelah 3 Hari”. Ketika kamu merasa tergoda untuk membeli sesuatu—seperti gadget baru atau sneakers limited edition—coba tunda keinginan itu selama 3 hari.
Kenapa harus 3 hari? Karena dalam jangka waktu tersebut, keinginan impulsif sering kali hilang dan kamu bisa berpikir lebih rasional. Jika setelah 3 hari kamu masih merasa perlu membeli barang tersebut dan sesuai dengan anggaran, baru lakukan pembelian. Trik ini ampuh banget buat menahan diri dari pengeluaran yang nggak penting.
Jangan Mudah ‘Lapar Mata’ dengan Rayuan Promo
Siapa yang nggak tergoda dengan diskon besar saat LIVE atau promo buy 1 get 1? Sayangnya, rayuan promo inilah yang sering kali membuat keuangan cepat habis. Banyak orang berpikir mereka menghemat dengan membeli barang diskon, padahal mereka membeli sesuatu yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan.
Trik untuk menghindarinya adalah dengan selalu bertanya pada diri sendiri: “Apakah aku akan membeli ini jika harganya normal?” Jika jawabannya tidak, maka jangan tergoda untuk membeli, meskipun diskon sangat besar.
Ingat, promo ada untuk menarik uang dari kantongmu, bukan sebaliknya. Dengan lebih bijak dalam merespon promo, kamu bisa menyelamatkan gaji dari pengeluaran yang tidak perlu.
Alokasikan "Budget Anti-Mepet" di Awal Bulan
Untuk menghindari tanggal tua yang bikin megap-megap bahkan horor, coba sisihkan sebagian kecil gaji di awal bulan sebagai “budget anti-mepet”. Ini adalah anggaran cadangan yang hanya boleh digunakan di akhir bulan atau saat benar-benar butuh.
Caranya, langsung pindahkan 10% gaji ke akun terpisah yang tidak mudah diakses. Anggap saja ini semacam dana darurat yang dikhususkan untuk tanggal tua. Dengan begitu, kamu punya back-up saat keuangan mulai menipis, dan nggak perlu khawatir kehabisan uang sebelum gajian berikutnya.
Investasi ke Pengalaman, Bukan Barang
Sering kali gaji habis untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Mulailah membiasakan diri untuk mengalokasikan sebagian uang untuk berinvestasi ke pengalaman dan wawasan, bukan hanya barang. Misalnya, ikut kelas online, workshop, atau perjalanan singkat yang memperkaya inspirasi hidupmu.
Investasi dalam bentuk pengalaman lebih memberikan nilai jangka panjang dibandingkan barang fisik yang mungkin hanya memberikan kepuasan sesaat. Selain itu, pengalaman baru bisa meningkatkan skill dan wawasan, yang pada akhirnya bisa membuka peluang karir atau bisnis baru yang lebih menguntungkan di masa depan.
Apakah sudah ada gambaran terang nih?
Mengelola keuangan dengan bijak bukanlah hal yang mustahil, meskipun kadang terasa sulit. Kunci utamanya adalah memiliki strategi yang jelas dan disiplin dalam menerapkannya.
Dengan trik sederhana seperti membagi gaji ke dalam kategori yang tepat, menunda pembelian impulsif, hingga berinvestasi pada pengalaman, kamu bisa memastikan keuangan tetap sehat dan terhindar dari fenomena "gajian 5M".
Yuk, mulai terapkan tips di atas dari sekarang, dan rasakan perbedaannya di bulan depan. Gaji nggak lagi cepat habis, dan kamu bisa lebih tenang menghadapi tanggal tua!
Jika keuanganmu sudah mulai aman dan terkendali, siap-siap untuk berinvestasi ya. Kembangkan harta agar lebih berkah dengan cara yang halal bersama Investasi Syariah.
Edukasi literasi digital ini dipersembahkan oleh SHAFIQ, platform investasi syariah yang berkomitmen memberikan edukasi keuangan serta investasi syariah kepada masyarakat Indonesia.
Ingin belajar tentang investasi dan mengelola keuangan tanpa pelanggaran syariah? Pantau terus ya website Shafiq.id dan akun media sosial officialnya.
Pastikan untuk daftar dan lengkapi datanya supaya bisa berinvestasi
_______________
Wajib diperhatikan!!
- Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan!