Berita & Artikel
Mengukur Kesehatan Keuangan Keluarga, Cek Indikatornya!
SHAFIQ Administrator
Jumat,
04-04-25
Indikator Kesehatan Keuangan | 2 min read
Di tengah kondisi ekonomi yang terus bergejolak, banyak keluarga di Indonesia mengalami penurunan daya beli. Tidak sedikit yang kesulitan menabung, bahkan terjebak dalam jeratan pinjaman online (pinjol).
Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi keuangan yang tidak sehat bisa berdampak buruk bagi masa depan finansial keluarga.
Bulan lalu melalui artikel Kompas dalam Survei Kepemimpinan Nasional Kompas pada 4-10 Januari 2025. Sebanyak 60,8 persen warga Indonesia menyatakan tidak bisa menghadapi kondisi perekonomian nasional yang memburuk karena tidak mempunyai simpanan dana. Dari kelompok warga tersebut, 47 persen merupakan warga dari kelas bawah dan menengah bawah.
Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah kondisi keuangan dalam keadaan sehat? Ada lima indikator utama yang bisa digunakan untuk mengukurnya.
Yuk, cek apakah finansial keluargamu sudah berada di jalur yang benar!
Rasio Dana Darurat: Punya Tabungan untuk Situasi Mendesak
Dana darurat adalah pondasi utama kestabilan finansial. Idealnya, keluarga memiliki dana darurat minimal 3-6 bulan dari total pengeluaran bulanan. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman saat menghadapi kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan mendadak, atau perbaikan rumah yang tidak terhindarkan.
Cara Memenuhinya:
- Sisihkan sebagian pendapatan setiap bulan ke rekening khusus dana darurat.
- Prioritaskan kebutuhan pokok sebelum memenuhi gaya hidup.
- Gunakan instrumen keuangan yang likuid dan aman, seperti tabungan syariah.
Rasio Utang: Jangan Sampai Cicilan Melebihi 30% dari Penghasilan
Utang yang tidak terkontrol bisa menjadi bumerang bagi kestabilan keuangan keluarga. Rasio utang yang sehat adalah total cicilan bulanan tidak lebih dari 30% dari penghasilan. Jika melebihi angka ini, kemungkinan besar keuangan keluarga sudah dalam kondisi berisiko.
Solusi Mengelola Utang:
- Hindari utang konsumtif yang tidak memberikan nilai tambah.
- Lunasi utang dengan skema snowball (mulai dari utang kecil ke besar) atau avalanche (mulai dari utang dengan bunga tertinggi).
- Jika sudah terlanjur terlilit utang, prioritaskan pembayaran untuk menghindari bunga membengkak.
Rasio Investasi: Sisihkan Minimal 10% Penghasilan untuk Masa Depan
Investasi adalah kunci membangun kemapanan jangka panjang. Setidaknya 10% dari pendapatan dapat dialokasikan untuk investasi, baik dalam bentuk saham syariah, sukuk, atau properti.
Tips Memulai Investasi:
- Tentukan tujuan investasi, apakah untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, atau membeli rumah.
- Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko.
- Hindari investasi bodong dengan iming-iming return tinggi tanpa risiko.
- Manfaatkan platform investasi syariah seperti SHAFIQ.id untuk berinvestasi dengan cara yang halal dan menguntungkan.
Rasio Aset Lancar: Pastikan Tabungan Cukup untuk Kebutuhan Mendesak
Aset lancar adalah kekayaan yang bisa dengan cepat diuangkan tanpa kehilangan nilai signifikan. Setidaknya, keluarga harus memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi pengeluaran selama 6 bulan.
Contoh Aset Lancar:
- Tabungan bank
- Properti
- Emas atau logam mulia
Jika aset lancar minim, keluarga akan rentan mengalami krisis keuangan saat menghadapi kondisi darurat.
Tujuan Keuangan: Punya Rencana Keuangan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Tanpa tujuan keuangan yang jelas, sulit bagi keluarga untuk mengatur prioritas finansial. Pastikan untuk menetapkan tujuan keuangan dalam tiga kategori berikut:
- Jangka Pendek (1-3 tahun): Dana liburan, beli gadget, atau renovasi kecil.
- Jangka Menengah (3-10 tahun): Beli rumah, pendidikan anak, atau modal usaha.
- Jangka Panjang (>10 tahun): Dana pensiun, warisan, atau investasi properti.
Menentukan tujuan keuangan membantu keluarga lebih disiplin dalam mengelola keuangan serta mencegah pengeluaran impulsif yang bisa mengganggu kestabilan finansial.
Kelola Keuangan dengan Bijak, Hindari Krisis Finansial!
Mengelola keuangan keluarga bukan sekadar soal mencukupi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga tentang menyiapkan masa depan yang lebih aman dan sejahtera. Dengan menerapkan lima indikator di atas, kamu bisa mengukur apakah kondisi keuangan keluargamu sudah sehat atau masih perlu diperbaiki.
Yuk, mulai bijak dalam mengatur finansial, menabung, dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih cerah! Jika kamu ingin investasi yang aman dan berbasis syariah, SHAFIQ.id siap membantu mewujudkan tujuan keuangan keluargamu.
Berilmu dulu sebelum beramal! Termasuk dalam perkara muamalah seperti investasi. Cari tahu dulu instrumen investasinya dan pastikan sesuai dengan kemampuan kita, supaya bisa lebih tenang saat berinvestasi
_______________
SHAFIQ.id memberi kesempatan para investor untuk urun dana di UKM dengan bisnis riil, serta ada kesempatan mendapatkan pendanaan bisnis hingga 10 miliar rupiah. Yuk, mulai investasi syariah yang aman dan berkah! Segera daftar dan lengkapi datanya.
Wajib diperhatikan!!
- Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan!
- Tujuan konten ini untuk edukasi dan literasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.