Berita & Artikel
Rahasia Sukses Ajarkan Anak Menabung, Tanpa Dipaksa!
SHAFIQ Administrator
Jumat, 11-04-25

Edukasi finansial Anak | 2 min read

Lebaran berlalu, THR Anak masih Aman!

Sudah jadi tradisi, orang dewasa akan bagi-bagi Tunjangan Hari Raya ke anak-anak—baik anak sendiri, keponakan, atau bahkan anak tetangga. Tapi, satu hal yang sering luput: apakah anak tahu cara menggunakan uangnya dengan bijak?

Fakta di lapangan, banyak anak langsung menghabiskan THR-nya buat top up game online atau beli jajanan kekinian. Uangnya ludes, tanpa bekas.

Nah, biar nggak gitu-gitu aja tiap tahun, ini saatnya orang tua mulai mengenalkan pentingnya manajemen uang.

Jangan Langsung Dibelanjakan, Ajak Anak Kelola Uang dengan Cerdas

Mengajarkan anak soal keuangan nggak harus kaku atau menakutkan. Biar nggak terasa seperti “dipaksa”, kamu bisa mulai dengan pendekatan yang fun dan mudah dicerna. Salah satu metode sederhana tapi powerful adalah versi modifikasi dari metode 50-30-20.

Tapi khusus untuk anak-anak, kita ubah komposisinya jadi lebih masuk akal.

Metode 50-30-20 Versi Anak-anak:

  1. 50% untuk Ditabung (jangka pendek)
    Bisa digunakan untuk keperluan yang akan datang dalam waktu dekat. Misalnya, beli mainan yang benar-benar diidamkan.

  2. 30% untuk Ditabung (jangka panjang)
    Ini yang bisa disimpan dalam bentuk tabungan emas atau rekening syariah. Ajari anak menunda kesenangan demi tujuan yang lebih besar.

  3. 20% untuk Bebas Digunakan
    Biar anak tetap merasa punya kendali atas uangnya. Mereka boleh beli jajan, mainan kecil, atau hal lain yang disukai, asal sesuai porsinya.

Kenapa porsi tabungannya besar? Karena, sejatinya anak-anak belum punya kewajiban finansial. Semua kebutuhan pokok masih ditanggung orang tua. Jadi, ini waktu terbaik untuk membiasakan mereka membangun pondasi keuangan sejak dini.

Baca juga! Gaya Hidup Sultan, Tabungan Kosong: Apa Solusinya?

Menabung Bisa Jadi Seru dan Bermakna

Menabung bukan berarti menahan kesenangan, tapi menunda demi sesuatu yang lebih baik. Ketika anak tahu uang yang mereka simpan bisa berkembang jadi emas atau investasi, mereka akan lebih semangat menjaganya. Apalagi kalau kamu libatkan mereka dalam prosesnya, misalnya ngajak ke bank atau buka tabungan syariah bersama-sama.

Tips Ajarkan Anak Menabung Tanpa Drama:

  1. Ajak diskusi ringan setelah mereka menerima THR
    “Uangnya mau dipakai buat apa nih? Gimana kalau kita simpan sebagian buat beli sepeda nanti?”

  2. Gunakan visual
    Seperti celengan transparan atau aplikasi tabungan anak, supaya mereka bisa melihat pertumbuhan uangnya.

  3. Beri contoh nyata dari kebiasaan keuangan orang tua
    Anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan cuma dari yang mereka dengar.

Jangan Lewatkan! Temukan Daftar Efek Investasi Syariah Terbaru

Edukasi Anak! Biar Nggak Bingung Saat Dewasa

Mengelola uang adalah skill hidup yang penting. Lebih baik dikenalkan sejak kecil, dibanding harus belajar saat dewasa dengan risiko lebih besar. Jadi, yuk, manfaatkan momen THR Lebaran untuk ajarkan anak tentang kebiasaan keuangan yang baik.

Dengan pendekatan yang lembut, metode yang sederhana, dan contoh nyata dari orang tua, anak-anak akan tumbuh jadi pribadi yang lebih bijak dalam mengelola rezekinya.

Jika anak SHAFIQers sudah mulai dewasa dapat dikenalkan dengan Investasi, SHAFIQ.id siap jadi partner kamu. Mulai dari investasi berbasis syariah, transparan, hingga mendukung UKM riil, semua bisa jadi langkah awal membangun masa depan finansial yang lebih aman dan berkah.

Hakikatnya, harta ini hanyalah titipan! Maka manfaatkan harta ini untuk hal-hal yang hanya Allah ridhai. Semoga dengan itu, Allah catat kita sebagai hamba yang bersyukur, dan ditambahkan nikmat-Nya kepada kita

Baca juga! Apa perbedaan tabungan dan investasi? Cari tahu di sini
_______________
SHAFIQ.id memberi kesempatan para investor untuk urun dana di UKM dengan bisnis riil, serta ada kesempatan mendapatkan pendanaan bisnis hingga 10 miliar rupiah. Yuk, mulai investasi syariah yang aman dan berkah! Segera daftar dan lengkapi datanya.

Wajib diperhatikan!!
  • Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan!
  • Tujuan konten ini untuk edukasi dan literasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.
Share