Berita
5 Hal Penting Cegah FoMO dalam Berinvestasi
SHAFIQ Administrator
Selasa, 14-02-23

2 min read

Apa kabar SHAFIQers?

Fear of Missing Out (FoMO) dalam berinvestasi dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Mulai dari kerugian pada investor disebabkan membeli saham perusahaan yang baru go public hingga terjebak investasi bodong seperti robot trading.

Perilaku FoMO saat ini menjelaskan sebuah aktivitas dalam berinvestasi yang dipengaruhi alasan agar tidak ketinggalan dikarenakan gengsi, ikut-ikutan atau pengaruh informasi media sosial yang begitu deras.

FoMO menjadi tidak rasional karena didorong keinginan mendapatkan keuntungan dengan cepat namun yang terjadi malah kerugian. Awalnya ingin melipatgandakan harta ternyata harta hilang ludes tak berbekas.

Artikel kali ini akan membahas FoMO dalam berinvestasi karena sejatinya FoMO dapat terjadi dalam banyak bidang dan menerpa semua kalangan. Untuk lebih jelas kami rangkum dalam 5 hal penting yang wajib kamu ketahui agar terhindar dari FoMO ketika akan berinvestasiSemoga bermanfaat!

  1. Awal Mula Sejarah Istilah FoMO
    Istilah FoMO pertama kali diciptakan oleh Penulis buku Patrick J. McGinnis yang dipopulerkan dalam op-ed tahun 2004. Judul artikel tersebut McGinnis' Two FOs: Social Theory at HBS yang dimuat di The Harbus, sebuah majalah dari Harvard Business School.

    VeryWellMind menjelaskan bahwa FoMO dapat terjadi pada semua kalangan gender maupun umur. JIka seseorang terjangkit maka akan memiliki tingkat kepuasan hidup yang rendah disebabkan terlalu sering membanding-bandingkan hidup dengan orang lain. Apakah kamu pernah merasakannya?

  2. Kenapa seseorang bisa terjangkit FoMO?
    Salah satu sebab utama munculnya perasaan Fear of Missing Out adalah penggunaan sosial media yang berlebihan setiap hari. Sebagai contoh, ketika seseorang melakukan flexing atau pamer harta kekayaan yang diraih dengan cara berinvestasi. Followers-nya akan terus menerus menyaksikan aksi flexing tersebut dan menimbulkan keinginan mengikuti jejaknya.

    Dapat juga terjadi pada hal lain selain investasi, ketika ada berita viral sebuah destinasi wisata yang ramai dibicarakan kemudian bermunculan update status circle kita. Maka keinginan untuk datang ke obyek wisata tersebut akan menggebu-gebu agar tidak ketinggalan update, merasa tidak dihargai dan dipandang rekannya.

  3. Apa Saja Gejala FoMO?
    a. Terlalu sering mengecek gadget seakan takut kehilangan informasi terbaru. Bahkan ketika bangun tidur maka yang periksa pertama adalah gadgetnya sebelum melakukan aktivitas lainnya.

    b. Larut dalam dunia maya sehingga minim interaksi di dunia nyata, menimbulkan keinginan diakui aktivitasnya melalui media sosial.

    c. Muncul sifat penasaran dengan kehidupan orang lain.

    d. Tidak mau ketinggalan informasi seputar gosip dan berita yang simpang siur.

    e. Mengeluarkan budget untuk membeli sesuatu di luar kemampuan yang terkadang tidak penting dan berguna.

    d. Mudah menerima sebuah ajakan walau sebenarnya tidak mau. Sikap mudah berkata ‘Ya’ akan mudah terjebak pada hal yang di luar pengetahuannya.

    e. Memicu munculnya hal negatif dalam diri, seperti kelelahan, depresi, susah tidur serta stress. Dikarenakan merasa apa yang dilakukan dan dan dimiliki tidak pernah cukup dan membahagiakan.

  4. Bagaimana cara agar tidak FOMO dalam Berinvestasi?
    a. 
    Memiliki rasa syukur terhadap apa yang kamu miliki dan menikmati proses dalam mengapai sesuatu yang diharapkan untuk masa depan. Hal ini akan menimbulkan sikap menghargai karunia yang didapatkan tanpa harus membanding-bandingkan dengan orang lain.

    b. Harus bersikap sesuai dengan kemampuan sendiri dan memahami tujuan dalam berinvestasi. Jangan mudah ikut-ikutan ketika yang lain investasi maka kita ikut, yang lain jual maka kita ikut jual. Hal ini berbahaya karena akan merugikan diri sendiri.

    c. Memahami bahwa setiap investasi mengandung risiko yang akan kamu tanggung sendiri. Untuk itu memiliki dasar yang kuat ketika akan memutuskan berinvestasi agar tidak menyalahkan orang lain ketika ada masalah. JIka tidak mengerti maka bukan investasi namanya tapi gambling.

    d. Gunakan uang dingin saat berinvestasi. Sebaiknya dana darurat, dana kebutuhan sehari-hari sudah diamankan terlebih dahulu. Jika belum mampu… ya tidak usah berinvestasi dulu sebelum kondisi finansial baik

    e. Jangan pernah gunakan uang panas ketika akan berinvestasi! Maksud uang panas di sini adalah uang untuk kebutuhan sehari-hari serta dana darurat. Apalagi menggunakan uang pinjaman melalui pinjol, tentu hal ini adalah tindakan bodoh yang berbahaya untuk masa depan finansial kamu.

  5. Apakah FoMO dalam berinvestasi dapat diatasi?
    Cara terbaik sebenarnya sudah diulas pada poin di atas, yaitu bersyukur terhadap kehidupan yang sedang kamu jalani serta menghilangkan pikiran negatif. Langkah sederhana ini akan lebih membuat kamu menghargai apa yang saat ini didapatkan dan lebih berpikiran baik serta positif.

Mari renungkan sejenak firman Allah Ta’ala berikut ini,
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah: 172).

Demikian artikel singkat mengenai 5 hal penting yang wajib kamu ketahui agar terhindar dari FoMO ketika akan berinvestasi. Semoga kita mampu menjaga diri dengan bersyukur terhadap pemberian serta karuniaNYA agar tidak memperturutkan sikap tamak meraih harta dengan melanggar syariah.

SHAFIQ adalah perusahaan penyelenggara securities crowdfunding syariah yang telah berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI. Bahkan pada akhir 2022 lalu berhasil meraih penghargaan sebagai SCF Syariah Terbaik dalam ajang yang diselenggarakan Asosiasi Layanan Urun dana Indonesia (ALUDI).
______________________
Ingin mendaftar sebagai pemodal Investasi Syariah atau membutuhkan Permodalan Syariah untuk bisnis kamu? Silakan DAFTAR dan segera lengkapi data diri kamu.



Baca juga:
5 Cara Agar Tidak Tertipu oleh Investasi Bodong
Penyelenggara dan penerbitnya tidak bertanggungjawab, ternyata penipuan berkedok investasi alias investasi bodong
Share