Berita
Awas! Investasi Bodong dan FOMO Mengancam Keuangan Milenial
SHAFIQ Administrator
Jumat, 17-02-23

2 min read

Apa kabar SHAFIQers?

FoMO adalah tema yang menarik untuk dibahas saat ini. Banyak masyarakat melekatkan pada aktivitas investasi yang hanya ikut-ikutan. Disebabkan ajakan dan informasi media sosial yang sangat masif akhirnya terjebak pada investasi bodong atau berinvestasi namun tidak memahami lebih mendalam.

Fear of Missing Out, atau rasa takut ketinggalan, dapat berdampak buruk pada kesejahteraan keuangan milenial. FoMO merujuk pada kecenderungan untuk membeli atau membelanjakan uang karena takut ketinggalan atau merasa harus memiliki barang atau layanan tertentu.

Pada 2022 Lalu, Satgas Waspada Investasi (SWI) telah berhasil menghentikan 895 Investasi Ilegal alias bodong di Indonesia. Banyak masyarakat menjadi korban sehingga ratusan hingga miliaran uang melayang. Apakah tahun 2023 ini masih akan bergentayangan? Awas! Jangan jadi korban selanjutnya.

Bila tidak diatasi dengan baik, Investasi Bodong dan FoMO dapat menyebabkan sejumlah masalah keuangan bagi milenial, terutama yang baru memulai hidup mandiri dan merencanakan masa depan mereka.

Artikel kali ini akan membahas secara khusus bagaimana sikap FoMO dan investasi bodong dapat menjadi ancaman bagi keuangan kamu, khususnya para milenial. Semoga SHAFIQers lebih berhati-hati lagi dan tidak termakan rayuannya.

Ancaman FoMO untuk Keuangan Kamu

Salah satu bahaya utama FoMO bagi keuangan milenial adalah memaksa mereka untuk membeli barang atau layanan yang sebenarnya tidak diperlukan. Misalnya, mungkin ada tawaran diskon atau promosi yang terlihat menguntungkan, sehingga milenial merasa harus membelinya sebelum tawaran tersebut berakhir.

Padahal, barang atau layanan tersebut sebenarnya tidak diperlukan, dan belanja semacam ini hanya akan mengurangi jumlah uang yang dapat disimpan atau diinvestasikan untuk masa depan.

Antara FoMO, Gaya Hidup dan Kemampuan Finansial

FoMO juga dapat menyebabkan milenial mengikuti tren atau gaya hidup tertentu yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuan keuangan mereka. Banyak milenial mungkin merasa perlu untuk mengikuti tren terbaru dalam hal teknologi, mode, atau hobi tertentu, bahkan jika itu berarti membeli barang mahal atau berlangganan layanan yang berlebihan.
Kebiasaan semacam ini dapat menghabiskan uang tunai yang seharusnya digunakan untuk hal-hal penting seperti menabung, membayar tagihan, atau menginvestasikan uang.

Akibatnya, FoMO dapat menghalangi milenial dari mencapai tujuan keuangan mereka. Saat sumber daya keuangan terbatas, setiap harta yang dihabiskan untuk barang atau layanan yang tidak diperlukan dapat memperlambat kemajuan keuangan jangka panjang.

Hal di atas dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai tujuan seperti membeli rumah atau mobil, membayar biaya kuliah, atau mengumpulkan dana pensiun.

Investasi Bodong dan FoMO Harus Segera Diakhiri!

Penting bagi milenial untuk mempelajari cara mengatasi FoMO dan mengelola keuangan mereka dengan bijak. Salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan membuat anggaran dan rencana keuangan jangka panjang yang realistis dan disiplin dalam mengikutinya.

Milenial juga wajib memperoleh pendidikan dan literasi keuangan yang memadai, mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan mereka, sebagai contoh berinvestasi melalui platform yang legal bukannya investasi bodong.

Dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan keuangan yang sehat dan berkelanjutan, milenial perlu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi FoMO. Dengan membuat pilihan yang bijak dalam pengelolaan keuangan mereka, milenial dapat memastikan bahwa mereka memperoleh manfaat maksimal dari sumber daya keuangan mereka, dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan sukses.

Demikian artikel singkat mengenai bagaimana sikap FoMO dan investasi bodong dapat menjadi ancaman bagi keuangan para milenial. Semoga kamu tetap hati-hati dan meneliti pada setiap tawaran serta informasi yang diterima.

SHAFIQ adalah perusahaan penyelenggara securities crowdfunding syariah yang telah berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI. Bahkan pada akhir 2022 lalu berhasil meraih penghargaan sebagai SCF Syariah Terbaik dalam ajang yang diselenggarakan Asosiasi Layanan Urun dana Indonesia (ALUDI).
______________________
Ingin mendaftar sebagai pemodal Investasi Syariah atau membutuhkan Permodalan Syariah untuk bisnis kamu? Silakan DAFTAR dan segera lengkapi data diri kamu.



Baca juga:
5 Hal Penting Cegah FoMO dalam Berinvestasi
Cara terbaik agar tidak FoMO dalam berinvestasi yaitu bersyukur terhadap kehidupan yang sedang kamu jalani 
Share