Berita
Startup Digital: Bagaimana Mereka Bertahan di Tengah Gejolak Ekonomi?
SHAFIQ Administrator
Jumat, 06-09-24

Startup digital | 3 min read

Di tengah gejolak ekonomi global, banyak bisnis yang menghadapi tantangan untuk tetap bertahan. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah startup digital. Meski begitu, beberapa di antaranya berhasil menavigasi kondisi ini dan bertahan, bahkan berkembang.

Mengutip Antara News, Menkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan beragam program untuk mempercepat pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Digital dan perusahaan rintisan (startup) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital.

"Untuk memastikan pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan, Kementerian Kominfo telah melaksanakan beberapa program unggulan untuk startup di antaranya Hub.id, Gerakan 1000 Startup Digital, dan StartupStudio" Ujar Budi kepada ANTARA.

Artikel ini akan membahas bagaimana startup digital dapat bertahan, belajar dari krisis yang sebelumnya terjadi, hingga memahami kesalahan umum yang harus dihindari saat mengelola bisnis ini.

Baca juga: Bagaimana cara membuat bisnis start up?

Belajar dari 'Musim Gugur' Bisnis Startup

'Musim gugur' bisnis startup sering kali dikaitkan dengan fenomena di mana banyak perusahaan rintisan yang jatuh secara bersamaan. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor, termasuk kurangnya pendanaan, model bisnis yang kurang matang, hingga ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.

Banyak startup yang gagal karena mereka terlalu berfokus pada pertumbuhan yang cepat tanpa memikirkan aspek keberlanjutan. Misalnya, di tahun-tahun awal, banyak perusahaan menghabiskan dana investasi secara besar-besaran untuk promosi dan ekspansi, tanpa memperhatikan keuntungan yang sebenarnya. Ini menyebabkan keuangan perusahaan menjadi tidak stabil dan sulit bertahan saat investasi mulai mengering.

Dari pengalaman ini, ada pelajaran penting yang bisa diambil:
  1. Keberlanjutan lebih penting daripada pertumbuhan yang cepat
    Startup harus merencanakan pertumbuhan jangka panjang dan menjaga stabilitas keuangan.

  2. Diversifikasi sumber pendapatan
    Mengandalkan satu jenis pendapatan dapat membuat bisnis rentan terhadap gejolak pasar.

  3. Adaptasi dengan perubahan
    Kondisi ekonomi dan teknologi berubah dengan cepat, sehingga startup harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pasar.


Baca juga: Inovasi Keuangan: Alternatif Digital dalam Mendapatkan Dana untuk Mengembangkan Bisnis

6 Kesalahan dalam Mengelola Startup Digital

Membangun startup digital bukanlah hal yang mudah. Para CEO Startup yang menghadapi berbagai tantangan, dan sering kali kesalahan yang mereka buat menjadi penyebab utama kegagalan bisnis.

Berikut adalah 6 kesalahan umum yang harus dihindari oleh para Founder startup digital:
  1. Perencanaan yang Tidak Matang
    Banyak startup gagal karena tidak memiliki rencana bisnis yang jelas. Perencanaan yang baik melibatkan analisis pasar, perhitungan anggaran, dan strategi jangka panjang. Tanpa perencanaan yang matang, startup akan sulit berkembang dan menghadapi berbagai kendala di masa depan.

  2. Tidak Memiliki Tujuan SMART
    Setiap startup harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur maka Metode SMART merupakan acuan yang bisa digunakan. Tujuan yang SMART membantu bisnis tetap fokus dan efisien dalam pengelolaan sumber daya.

    SMART adalah singkatan dari:
    - Specific (Spesifik): Tujuan yang jelas dan terperinci.
    - Measurable (Terukur): Keberhasilan dapat diukur dengan indikator tertentu.
    - Achievable (Dapat dicapai): Tujuan yang realistis.
    - Relevant (Relevan): Tujuan yang sesuai dengan misi dan visi bisnis.
    - Timely (Tenggat waktu): Setiap tujuan memiliki batas waktu yang jelas

  3. Kurang Percaya Diri Terhadap Produk
    Terkadang, pemilik startup meragukan potensi produk mereka sendiri. Rasa kurang percaya diri ini dapat menghambat inovasi dan pengembangan produk. Sebaliknya, kepercayaan diri yang berlebihan tanpa dasar juga bisa berbahaya. Kuncinya adalah melakukan validasi pasar dan mendapatkan feedback yang tepat sebelum meluncurkan produk.

  4. Minim Budget Untuk Marketing
    Meskipun produk yang bagus adalah fondasi yang penting, tanpa pemasaran yang efektif, startup akan kesulitan untuk menarik pelanggan. Banyak startup yang terlalu fokus pada pengembangan produk sehingga mengabaikan pentingnya alokasi dana untuk pemasaran. Padahal, marketing adalah kunci untuk meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan.

  5. Kurang Memahami Pasar
    Salah satu kesalahan terbesar yang bisa dilakukan oleh startup adalah tidak memahami pasar yang mereka tuju. Tanpa pemahaman yang baik tentang kebutuhan pelanggan, tren pasar, dan pesaing, startup akan kesulitan untuk menyesuaikan produk atau layanan mereka. Penting untuk melakukan riset pasar secara menyeluruh sebelum memulai bisnis.

  6. Pengeluaran yang Tidak Sesuai
    Mengelola anggaran dengan bijak adalah salah satu aspek terpenting dalam mengelola startup. Pengeluaran yang tidak sesuai atau boros, terutama pada tahap awal, bisa menjadi penyebab utama kegagalan. Pengeluaran harus diprioritaskan untuk hal-hal yang benar-benar penting bagi pertumbuhan bisnis.
Dalam kondisi ekonomi yang bergejolak, startup digital harus lebih bijak dalam pengelolaan bisnis. Belajar dari kegagalan startup di masa lalu, menghindari kesalahan umum, serta menemukan peluang pasar yang tepat adalah kunci untuk tetap bertahan dan berkembang.

Dengan perencanaan yang matang, pemahaman pasar yang mendalam, dan manajemen keuangan yang baik, startup memiliki peluang untuk bertahan bahkan di tengah tantangan ekonomi yang sulit.

Tertarik mengembangkan bisnis dan raih pendanaan melalui SCF?
Atau SHAFIQers tertarik menjadi investor dan mendapatkan imbal hasil?

Baca juga: Inspirasi Gen-Z! 5 Jenis Usaha serta Investasi yang Tahan Banting

Edukasi startup digital ini dipersembahkan oleh SHAFIQ, platform investasi syariah yang berkomitmen memberikan edukasi keuangan serta investasi syariah kepada masyarakat Indonesia.

Ingin belajar tentang investasi dan mengelola keuangan tanpa pelanggaran syariah? Pantau terus ya website Shafiq.id dan akun media sosial officialnya.

Pastikan untuk daftar dan lengkapi datanya supaya bisa berinvestasi
_______________
Wajib diperhatikan!!
  • Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan!

Share