Berita
Do or Do Nothing, Saatnya Memilih dengan Cermat!
SHAFIQ Administrator
Jumat, 31-01-25

Strategi Do or Do Nothing | 2 min read

Dalam dunia bisnis dan investasi, setiap keputusan memiliki konsekuensi. Ada saat di mana seorang pengusaha harus mengambil tindakan agresif untuk mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi ada juga momen di mana pilihan terbaik justru adalah tidak melakukan apa-apa. Kok bisa?

Lalu, kapan harus bergerak, dan kapan lebih baik menahan diri?

SHAFIQers, mari kita membahas strategi di balik keputusan "Do or Do Nothing" dalam bisnis dan investasi, serta bagaimana cara menentukan langkah yang tepat.

Bergerak atau Diam? Memahami Dinamika Keputusan Bisnis

Dalam menjalankan bisnis, pengusaha seringkali dihadapkan pada dilema: haruskah mengambil langkah besar atau justru menunggu?

  1. Melakukan Sesuatu (Do)
    Jika bisnis menunjukkan potensi yang kuat dan ada data yang mendukung pertumbuhan, maka bertindak menjadi keputusan yang masuk akal. Ini bisa berupa ekspansi usaha, investasi dalam inovasi, atau diversifikasi bisnis.

  2. Tidak Melakukan Apa-Apa (Do Nothing)
    Terkadang, tidak mengambil tindakan juga bisa menjadi strategi terbaik. Misalnya, ketika pasar sedang tidak stabil atau ada risiko tinggi yang belum bisa diatasi, menunda keputusan bisa menjadi langkah bijak untuk menyelamatkan bisnis dari potensi kerugian besar.

Keputusan ini harus selalu didasarkan pada analisis data, bukan sekadar emosi atau tekanan pasar.

Baca juga! Cara Memperoleh Pendanaan Bisnis hingga 10 Miliar melalui SCF

Mengapa Kadang Tidak Melakukan Apa-Apa Lebih Baik?

Banyak pengusaha berpikir bahwa kesuksesan hanya bisa diraih dengan terus bergerak dan mengambil langkah besar. Namun, dalam beberapa kondisi, bersikap pasif justru lebih menguntungkan, terutama ketika menghadapi:

  1. Kondisi Pasar yang Tidak Stabil
    Misalnya, saat terjadi inflasi tinggi atau krisis ekonomi, keputusan terbaik bisa jadi adalah menunda ekspansi dan fokus menjaga kestabilan bisnis.

  2. Risiko Investasi yang Tidak Terukur
    Jika ada peluang investasi yang terlihat menggiurkan, tetapi belum didukung dengan analisis yang matang, maka menunggu dan mengumpulkan lebih banyak data sebelum mengambil keputusan bisa menyelamatkan dari kerugian besar.

  3. Kelelahan dan Burnout dalam Bisnis
    Terkadang, mengambil jeda untuk mengevaluasi strategi bisnis lebih bermanfaat daripada terus memaksakan pertumbuhan yang tidak terencana.

Baca juga! Startup Digital: Bagaimana Mereka Bertahan di Tengah Gejolak Ekonomi?

Kapan Harus Bertindak dalam Bisnis?

Di sisi lain, ada momen di mana melakukan sesuatu adalah pilihan terbaik, terutama jika:

  1. Ada Peluang Pertumbuhan yang Jelas
    Jika bisnis menunjukkan peningkatan permintaan atau tren pasar mengarah ke arah yang positif, inilah saat yang tepat untuk mengambil tindakan, seperti ekspansi atau peningkatan produksi.

  2. Dukungan Finansial dan Modal yang Kuat
    Jika modal sudah tersedia dan bisnis memiliki arus kas yang stabil, maka ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi pada pengembangan usaha.

  3. Teknologi dan Inovasi Membuka Peluang Baru
    Ketika ada peluang untuk meningkatkan efisiensi atau memperluas pasar dengan teknologi baru, maka menunda bisa berarti kehilangan momentum.

Ingin Investasi, Jangan Gegabah!

Prinsip "Do or Do Nothing"  juga berlaku dalam dunia investasi. Setiap keputusan investasi, baik di pasar saham, properti, maupun pendanaan syariah seperti SHAFIQ.id, harus didasarkan pada analisis matang.

  • Tunggu dan Analisis Jika...
    Pasar sedang volatil dan tidak ada kepastian mengenai tren ke depan. Belum memiliki pemahaman yang cukup tentang instrumen investasi.

  • Bertindak Jika...
    Sudah ada data yang mendukung keputusan investasi. Menemukan peluang investasi syariah yang stabil dan memiliki prospek jangka panjang.

Baca juga! Bagaimana Cara Investasi di SHAFIQ?

Ambil Keputusan dengan Bijak!

Dalam bisnis dan investasi, tidak ada satu strategi yang selalu benar. Terkadang, bertindak cepat sangat diperlukan, tetapi di lain waktu, menunggu dan mengamati bisa menjadi langkah yang lebih bijak.

Kuncinya adalah menggunakan data dan analisis sebelum mengambil keputusan. Jangan hanya bergerak karena tekanan atau tren, tetapi pastikan setiap langkah memiliki dasar yang kuat. Baik sebagai pengusaha maupun investor, selalu tanyakan pada diri sendiri: Apakah ini waktu untuk bertindak, atau justru lebih baik menunggu?

Melalui SHAFIQ.id, investor dapat ikut serta dalam pendanaan UKM berbasis syariah dengan proyeksi keuntungan yang lebih transparan dan etis. Dengan strategi yang tepat, baik bergerak maupun diam bisa menjadi keputusan yang menguntungkan!

Berilmu dulu sebelum beramal! Termasuk dalam perkara muamalah seperti investasi. Cari tahu dulu instrumen investasinya dan pastikan sesuai dengan kemampuan kita, supaya bisa lebih tenang saat berinvestasi

Jangan Lewatkan! Temukan Daftar Efek Investasi Syariah Terbaru
_______________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ platform investasi digital layanan urun dana syariah yang berkomitmen memberikan edukasi finansial, bisnis serta investasi syariah. Raih kesempatan mendapatkan pendanaan bisnis hingga 10 miliar atau sebagai investor bisnis di sektor riil. Segera daftar dan lengkapi datanya sebelum investasi.

Wajib diperhatikan!!
  • Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan!
  • Tujuan konten ini untuk edukasi dan literasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.
References:

Share