3 min read
Apa Kabar SHAFIQers?
Pernah ga rebutan barang inceran karena susah dapetinnya?
Terus rela antri walaupun harganya selangit?
Tapi kenapa ya, harga barang yang langka itu tinggi?
Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Saat barang tersedia banyak di pasar, maka harga cenderung rendah dan sebaliknya, kelangkaan menyebabkan harga barang di pasar menjadi tinggi. Begitu pula dengan saham. Harga saham ditentukan di pasar, di mana penawaran penjual memenuhi permintaan pembeli. Akan tetapi, pernahkah Anda bertanya faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya harga saham?
Sebenarnya, tidak ada persamaan pasti yang bisa memberitahu kita bagaimana harga saham bergerak. Namun, selain mekanisme permintaan dan penawaran, setidaknya ada tiga faktor utama yang dapat dikatakan mempengaruhi naik turunnya harga saham yaitu faktor fundamental, faktor teknikal, dan sentimen pasar.
Faktor Fundamental
Faktor fundamental mendorong harga saham berdasarkan pendapatan dan profitabilitas perusahaan dari memproduksi dan menjual barang dan jasa. Pendapatan dan profitabilitas perusahaan menggambarkan kinerja perusahaan yang dijadikan acuan bagi para investor maupun analis fundamental dalam melakukan analisis terhadap saham perusahaan. Terdapat beberapa indikator yang dijadikan sebagai bahan analisis para investor dan analis saham seperti adalah tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.
Saat Anda membeli saham, Anda membeli bagian dari seluruh aliran pendapatan perusahaan di masa depan. Sebagian dari pendapatan perusahaan dapat dibagikan sebagai dividen, sedangkan sisanya akan disimpan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali. Perusahaan yang menawarkan Dividend Payout Ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena memberikan imbal hasil yang tinggi. Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham.
Selain itu, Earning per Share (EPS) juga berpengaruh terhadap pergerakan harga saham. EPS menggambarkan pengembalian investor atas investasi mereka. EPS yang tinggi mendorong para investor untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham bergerak naik.
Tingkat rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap harga saham. Umumnya, perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi adalah perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya menggunakan dana yang mereka dapatkan untuk mengembangkan bisnisnya. Investor melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang positif bagi masa depan perusahaan sehingga permintaan akan saham tersebut menjadi tinggi dan harganya menjadi naik.
Faktor Teknikal
Faktor fundamental dapat dikatakan sangat dipengaruhi oleh internal perusahaan, namun harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja. Kondisi eksternal juga biasanya dapat mempengaruhi pergerakan harga saham walaupun beberapa di antaranya berpengaruh secara tidak langsung. Misalnya, pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Berikut adalah faktor-faktor teknikal yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham:
Sentimen Pasar
Sentimen pasar mengacu pada psikologi pelaku pasar, baik secara individu maupun kolektif. Sentimen pasar seringkali subjektif dan bias. Pasar bereaksi terhadap berita-berita baik itu berita baik maupun berita buruk. Meskipun sulit untuk mengukur dampak berita atau perkembangan tak terduga di dalam perusahaan, industri, atau ekonomi global, tidak dapat dipungkiri bahwa semua itu mempengaruhi sentimen investor.
Saat investor mengetahui berita buruk, berita ini dapat memicu kepanikan sehingga investor menjual saham mereka. Kepanikan investor membuat harga saham bergerak turun terlepas dari bagaimana fundamentalnya. Walaupun, untuk investor yang tidak “termakan” berita mungkin akan tetap menahan diri dan tidak terbawa arus karena berpegang pada fundamental perusahaan.
Bagaimana Saham di SCF Syariah?
Pergerakan harga saham di SCF bisa jadi tidak secepat yang terjadi di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perdagangan pasar sekunder pada platform SCF sangat dibatasi (hanya 2 kali dalam 1 tahun) sehingga harga saham tidak dapat naik atau turun dengan cepat atau volatile. Namun, bukan berarti harga saham yang diperdagangkan pada platform SCF tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas. Hanya saja mungkin yang lebih dipengaruhi oleh kondisi internal perusahaan dan juga kondisi makroekonomi.
Jangan ketinggalan update event & artikel tentang investasi di SCF serta informasi terbaru Penawaran Sukuk dan Saham Syariah.
Apakah SHAFIQers sudah terdaftar sebagai Investor? Silakan DAFTAR
Sumber:
Baca juga :
Apa saja resiko investasi di SCF?
Padahal yang namanya investasi akan menemui dua kemungkinan, yaitu : Untung atau Rugi. Inilah yang disebut dengan risiko sehingga keuntungan bersifat proyeksi atau perkiraan bukan kepastian