Berita
4 Alasan Masyarakat Enggan Berinvestasi
SHAFIQ Administrator
Sabtu, 24-12-22

3 min read


PHK mengancam banyak pihak
Bagaimana cara menyikapi kondisi ini menjelang tahun 2023?

Sepanjang tahun 2022 ini banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan tujuan mengamankan keuangan perusahaan dengan memangkas berbagai pengeluaran. Namun ancaman PHK bukan hanya disebabkan perusahaan mengurangi pengeluaran tetapi juga disebabkan banyak perusahaan gulung tikar serta kondisi ekonomi makro yang terancam resesi pada 2023.

Bagaimana menyikapi kondisi ini? Setelah di-PHK maka pesangon yang ada untuk apa? Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan hingga dapat tempat kerja yang baru.

Perencana Keuangan Safir Senduk, memberikan penjelasan bahwa hal penting pertama adalah sisihkan untuk dana darurat. Untuk persiapan pengeluaran selama beberapa bulan kedepan, sampai mendapat tempat kerja baru, memutuskan berbisnis atau wirausaha.

Apabila uang pesangon sudah dialokasikan untuk dana darurat maka sisanya dapat digunakan untuk investasi ke instrumen investasi. Investasi? Ahhh… malas min banyak yang bodong malah bangkrut nanti saya.

Kenapa Masyarakat masih enggan berinvestasi?
Berdasarkan Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho, Anda bisa menggunakan sebagian dari uang pesangon untuk investasi. Namun, investasi sebaiknya dilakukan pada instrumen dengan risiko rendah dan gampang dicairkan. Menurutnya, sebelum berinvestasi pun Anda juga perlu menyiapkan alokasi untuk biaya hidup sehari-hari.

Semua sudah memahami bahwa menanam modal sebagai investor memiliki risiko maka muncul istilah high risk, high return. Artinya, semakin tinggi risikonya, akan semakin besar potensi keuntungan yang dapat diraih.

Mengutip dari cnbcindonesia.com Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Hasan Fawzi mengungkapkan "Per hari ini kita mencatat jumlah investor melampaui 9 juta. Perkembangan luar biasa. Tahun lalu juga baik meningkat 2 kali lipat dalam setahun," dalam kegiatan Capital Market Update yang tayang langsung di CNBC Indonesia TV, Selasa (21/6/2022).

Hal ini mengkonfirmasi cerminan adanya tranformasi masyarakat, dari tidak hanya gemar menabung menjadi investing society.

Tapi mengapa masih banyak masyarakat enggan berinvestasi? Apakah alasan-alasan mereka? Mari kita membahasnya secara ringkas pada artikel ini.

Berbagai Alasan Kenapa Masyarakat Enggan Berinvestasi
Sebenarnya investasi bisa memberikan keuntungan besar jika para pelakunya benar-benar paham dengan instrumennya. Nah, jika sudah bisa memberikan keuntungan yang banyak, lantas kenapa masyarakat enggan berinvestasi?, untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini.

Kenapa Masyarakat Enggan Berinvestasi? Berikut ini beberapa alasan kenapa masyarakat enggan berinvestasi:

  1. Investasi Malah Bangkrut
    Banyak yang beranggapan bahwa investasi membuat bangkrut dan hanya menumpuk hutang, karena banyak yang mengalami kegagalan dan jatuh miskin. Memang dalam melakukan investasi itu ada risikonya. Jadi, semakin tinggi risikonya, maka akan semakin besar potensi keuntungan yang bisa anda dapatkan.

    Saat ini edukasi seputar literasi keuangan sangat penting untuk dipahami semua kalangan bahwa dalam investasi memiliki risiko maka wajib memahami beberapa hal sebelum memulai berinvestasi. Jika anda masih pemula, keluarkan dana kecil terlebih dahulu sambil mempelajari cara kerja instrumen investasinya, gunakan uang dingin dan pahami kemampuan keuangan anda, ‘apakah kebutuhan dasar dan tabungan sudah terpenuhi?”.

    Hal ini juga dipengaruhi juga berbagai pemberitaan terkait investasi bodong yang merugikan jutaan masyarakat hingga miliaran rupiah. Sehingga masyarakat enggan berinvestasi, untuk itu wajib dipahami bahwa Legalitas sebuah platform adalah hal utama yang harus dilihat. Sebagai contoh, SHAFIQ adalah penyelenggara layanan urun dana yang berizin dan diawasi OJK serta DSN-MUI kemudian telah bersertifikat ISO 27001 sebagai bagian standar keamanan informasi digital.

  2. Investasi Hanya untuk Orang Kaya
    Banyak yang beranggapan bahwa investasi modalnya besar dan diperuntukkan bagi orang yang memiliki banyak uang. Namun, saat ini sudah banyak instrumen investasi yang cukup dengan satu juta rupiah rupiah saja, anda sudah bisa berinvestasi.

    Anda juga bisa mengikuti penawaran pada platform securities crowdfunding yang terdiri dari instrumen sukuk dan saham syariah dengan target UMKM di Indonesia.

  3. Investasi Bikin Ribet
    Ada banyak sekali istilah baru yang harus dipelajari, menganalisis pergerakannya, dan lain-lain, sehingga membuat para pemula akhirnya memutuskan untuk tidak berinvestasi. Jika anda merasa bingung, anda bisa bertanya kepada para ahli atau para manajer investasi.

    Apalagi, saat ini sudah banyak instrumen investasi yang membuat anda tidak perlu repot karena sudah memberikan edukasi berupa tutorial yang lebih mudah dipahami. Anda bisa sambil mempelajari dengan mengikuti berbagai kegiatan edukasinya jika sudah paham, baru terjun melalui platform digital dengan terus melakukan analisa dan risikonya.

    Faktor lainnya adalah tidak tahu teknologi dan tidak punya waktu. Pandangan tersebut harus dibuang, karena berinvestasi melalui platform digital saat ini sudah sangat user friendly karena telah hadir platform yang tidak lagi ribet dan bahkan sangat memudahkan para penggunanya.

  4. Investasi Mengandung Unsur Ribawi
    Masih banyak juga pemahaman bahwa investasi belum aman dari perilaku ribawi karena masih jauh dari muamalah yang sesuai syariah. Alhamdulillah saat ini telah hadir platform investasi layanan urun dana yang menerapkan zero tolerance terhadap riba yang dikenal dengan Anti Ghaib (Gharar, Riba dan Dzalim).

    Faktor yang ditekankan bukan hanya berdasarkan kriteria bisnis atau keuntungan semata namun juga kriteria syariah. Setiap instrumen yang diterbitkan harus melalui pengawasan DPS (Dewan Pengawas Syariah) dari DSN-MUI.
Demikian artikel singkat 4 Alasan Masyarakat Enggan Berinvestasi. Pengetahuan ini wajib dimiliki  dan perlu dipahami oleh para Milenial dan Gen Z agar dapat memilih cara platform investasi yang tepat dan tidak ada pelanggaran syariah.

SHAFIQ adalah perusahaan penyelenggara Securities Crowdfunding Syariah Pertama Berizin di Indonesia. Ingin mendaftar sebagai pemodal atau membutuhkan pendanaan bisnis ? Silakan DAFTAR



Baca juga:
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji UMP
Apakah kenaikan Gaji yang sesuai UMP terbaru dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keluarga? Bagaimana strateginya agar tetap bertahan?
Share