Berita
Miris, Kok Bisa! Gen-Z Terjerat Pinjol mulai Puluhan hingga Ratusan Juta
SHAFIQ Administrator
Minggu,
02-06-24
Solusi Atasi Pengangguranl | 2 min read
Generasi Z atau lebih dikenal sebagai Gen-Z kini menjadi sorotan terkait fenomena terjerat pinjaman online (pinjol) dengan jumlah yang tidak sedikit, dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Situasi ini sangat memprihatinkan dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana bisa anak muda, yang seharusnya menjadi harapan masa depan bangsa, terjebak dalam jeratan utang.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan dan Indef tahun 2023, terdapat 72.142 orang dengan usia dibawah 19 tahun tercatat menjadi penerima pinjol yang mencapai Rp 168,87 miliar.
Sedangkan usia antara 19-34 tahun, penerima pinjol di Indonesia mencapai 10.914.970 orang, dengan total pinjaman Rp26,87 triliun.
Artikel ini membahas beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi dan memberikan solusi untuk menghindari atau keluar dari perangkap pinjol.
Anak Muda Terjerat Pinjol, Kok Bisa?
Anak muda, terutama Gen-Z, terjerat pinjol karena beberapa alasan utama.
Pertama, kemudahan akses ke pinjaman online yang hanya membutuhkan KTP dan data pribadi. Proses yang cepat dan praktis ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang membutuhkan uang dengan segera.
Mengutip pernyataan Financial Planner Expert (PINA Indonesia) Rista Zwestika “Gen Z itu sangat mudah sekali terjebak dengan yang namanya pinjol dan investasi bodong. Gen Z ini di-iming-imingi kemudahan untuk mendapatkan akses semuanya. Karena di-iming-imingi kemudahan mereka nggak mau melewati yang namanya proses,”
Kedua, kurangnya literasi keuangan di kalangan anak muda. Banyak dari mereka yang tidak memahami risiko dan konsekuensi dari pinjaman online dengan bunga tinggi. Akibatnya, mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk keluar.
Ketiga, gaya hidup konsumtif dan keinginan untuk memenuhi standar hidup yang tinggi juga menjadi faktor yang signifikan. Gen-Z cenderung ingin mengikuti tren terbaru, memiliki barang-barang branded, dan sering menghabiskan uang untuk pengalaman seperti traveling dan hangout tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial mereka.
Antara Generasi Sandwich dan Hidup Boros
Generasi Z sering kali berada dalam posisi yang disebut sebagai "generasi sandwich", di mana mereka harus menopang diri sendiri sekaligus membantu keuangan orang tua atau saudara.
Di sisi lain, hidup boros dan ketidakmampuan untuk menahan diri dari pembelian impulsif menjadi penyebab lain. Kehadiran media sosial yang memperlihatkan gaya hidup mewah semakin menekan mereka untuk ikut serta dalam tren tersebut, tanpa memikirkan dampaknya terhadap keuangan mereka di masa depan.
Tuntutan finansial tersebut membuat mereka mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, salah satunya melalui pinjol.
Bagaimana Cara Terbebas dari Utang Pinjol?
Mengatasi utang pinjol bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk terbebas dari jeratan utang pinjol:
- Buat Anggaran Keuangan
Mulailah dengan membuat anggaran keuangan yang ketat. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, serta tetapkan prioritas untuk membayar utang terlebih dahulu.
- Negosiasi dengan Pihak Pinjol
Jangan ragu untuk menghubungi pihak pinjol dan bernegosiasi tentang kemungkinan restrukturisasi utang atau penundaan pembayaran.
- Cari Sumber Pendapatan Tambahan
Untuk mempercepat proses pelunasan utang, carilah sumber pendapatan tambahan seperti freelance, menjual barang yang tidak diperlukan, atau memulai bisnis kecil-kecilan.
- Minta Bantuan Konseling Keuangan
Jika merasa kesulitan, mintalah bantuan dari konselor keuangan yang dapat memberikan nasihat dan strategi untuk keluar dari utang.
Lebih Kreatif dan Jauhi 'Hobi' Sering Menunda Melakukan Kebaikan
Menghindari jeratan pinjol juga memerlukan perubahan sikap dan perilaku. Gen-Z harus lebih kreatif dalam mengelola keuangan mereka. Misalnya, mencari cara-cara hemat seperti Frugal Living untuk tetap menikmati hidup, seperti memanfaatkan diskon, berburu barang secondhand berkualitas, atau menabung untuk kebutuhan masa depan.
Selain itu, hindari kebiasaan menunda-nunda, terutama dalam hal melakukan kebaikan untuk diri sendiri seperti menyusun anggaran, menabung, investasi atau membayar utang tepat waktu. Menunda tindakan-tindakan ini hanya akan memperburuk kondisi finansial.
Ingin Tahu Lebih Dalam tentang Investasi?
Yuk Gabung di Kelas Investasi Syariah
Kelas Investasi Syariah hadir di tengah meningkatnya minat masyarakat, khususnya Milenial serta Gne Z dalam mengelola keuangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Caranya gimana min? Yuk Gabung di Kelas Investasi Syariah (KIS) bersama SHAFIQ. Dapatkan informasi lengkap dan cara mendaftar melalui: KELAS INVESTASI SYARIAH.
Alhamdulillah SHAFIQ sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana Syariah Pertama yang telah mendapatkan Izin dari OJK dan diawasi DSN MUI. Telah mempertemukan ribuan investor dengan ratusan pengusaha dalam platform investasi syariah digital.
Jadi tunggu apa lagi, yuk kita ikut menjadi bagian dari Investasi Berjamaah, Daftar sekarang juga!
______________________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ yang mempertemukan para pengusaha UMKM atau Startup dengan para Pemodal. Melalui Platform Investasi Syariah berbasis teknologi digital yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi DSN-MUI.
Wajib diperhatikan!!
- Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan ya!