Berita & Artikel
Jerat "Berlangganan", Gen Z Terancam Boncos. Kapan Mau Investasi? 
SHAFIQ Administrator
Kamis, 13-02-25

Jerat berlangganan para Gen Z | 2 min read

Generasi Z, yang tumbuh di era digital dengan akses internet tak terbatas ke berbagai platform dan layanan online, menghadapi tantangan finansial yang unik. Salah satu ancaman terbesar datang dari model bisnis subscription atau berlangganan yang semakin menjamur.

Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan platform streaming, aplikasi, hingga layanan e-commerce ternyata menyimpan potensi "jerat" yang dapat menguras dompet anak muda.

Kok bisa ya? Yuk cek pembahasan ini.

Mengapa Subscription Begitu Menggoda?

Layanan berlangganan menawarkan berbagai keuntungan yang sulit ditolak. Akses instan ke ribuan film dan serial di platform streaming, kemudahan berbelanja online dengan berbagai promo, hingga fitur premium di aplikasi favorit, semuanya terasa menggiurkan.

Berbagai rayuan dan tawaran harga yang relatif terjangkau di awal, Gen Z merasa tidak ada ruginya mencoba berbagai layanan baru.

Namun, di sinilah masalahnya dimulai. Kemudahan mendaftar dan godaan diskon seringkali membuat Gen Z impulsif berlangganan berbagai layanan tanpa pertimbangan matang. Akibatnya, mereka seringkali lupa atau malas untuk membatalkan subscription yang tidak lagi digunakan atau dibutuhkan.

Baca juga! Mulai 1 Juta, Gen Z Bisa Jadi Investor UMKM—Begini Caranya!

Kehancuran Finansial yang Tak Disadari

Tanpa disadari, biaya berlangganan yang kecil namun rutin ini menumpuk dan menggerogoti keuangan Gen Z. Sebuah fakta menarik bahwa sebagian besar Gen Z memiliki lebih dari tiga layanan subscription aktif. Jika setiap layanan memakan biaya sekitar Rp50.000 hingga Rp100.000 per bulan, total pengeluaran untuk subscription bisa mencapai ratusan ribu rupiah setiap bulannya.

Ironisnya, banyak dari layanan tersebut jarang atau bahkan tidak pernah digunakan. Gen Z terjebak dalam siklus berlangganan sesuatu yang tidak terpakai dan tidak bermanfaat. Uang yang seharusnya bisa diinvestasikan atau ditabung untuk masa depan, justru terbuang percuma untuk layanan yang mangkrak.

Antara Perilaku Konsumtif dan FOMO

Selain faktor kemudahan dan kelalaian, perilaku konsumtif dan tren di media sosial juga berperan dalam menjebak Gen Z dalam jeratan subscription. Media sosial dan influencer seringkali mempromosikan berbagai layanan berlangganan terbaru, menciptakan Fear of Missing Out (FOMO) di kalangan anak muda.

Gen Z merasa harus berlangganan layanan tertentu agar tidak ketinggalan tren dan tetap relevan di mata teman-temannya.

Baca juga! Dunia Kerja vs. Gen Z, Kenapa Gagal Beradaptasi?

Tips Selamat dari Jeratan Subscription

Lalu, bagaimana cara Gen Z bisa keluar dari jeratan subscription dan mengamankan kondisi finansial mereka?

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  1. Evaluasi Kebutuhan
    Sebelum berlangganan, tanyakan pada diri sendiri apakah layanan tersebut benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam jangka panjang.

  2. Buat Daftar dan Prioritaskan
    Catat semua layanan subscription yang aktif dan prioritaskan yang paling sering digunakan. Batalkan subscription yang jarang atau tidak pernah digunakan.

  3. Manfaatkan Free Trial
    Jangan langsung berlangganan, manfaatkan masa percobaan gratis untuk menguji apakah layanan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan minat.

  4. Aktifkan Pengingat
    Atur pengingat untuk mengevaluasi subscription secara berkala dan membatalkan jika sudah tidak dibutuhkan.

  5. Bijak dalam Mengelola Keuangan
    Alokasikan anggaran khusus untuk subscription dan hindari berlangganan layanan yang melebihi kemampuan finansial.

Baca juga! Gaya Hidup atau Tabungan? Tantangan Keuangan Gen Z di Era Digital

Masa Depan Finansial di Tanganmu, Catat ini!

Jerat subscription memang tampak sepele, namun dampaknya bisa sangat signifikan terhadap kesehatan finansial Gen Z. Sekaranglah saatnya untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, menghindari konsumsi berlebihan, dan memprioritaskan investasi untuk masa depan.

Ingatlah, setiap rupiah yang berhasil dihemat dari subscription yang tidak perlu bisa dialokasikan untuk menabung atau berinvestasi di platform yang terpercaya seperti Shafiq.id, penyelenggara securities crowdfunding syariah pertama di Indonesia. Dengan berinvestasi sejak dini, Gen Z dapat meraih kebebasan finansial dan mewujudkan impian di masa depan.

Jangan biarkan tren subscription merenggut masa depan finansialmu. Kendalikan pengeluaranmu, investasikan dengan bijak, dan raih kemerdekaan finansial!

Hakikatnya, harta ini hanyalah titipan! Maka manfaatkan harta ini untuk hal-hal yang hanya Allah ridhai. Semoga dengan itu, Allah catat kita sebagai hamba yang bersyukur, dan ditambahkan nikmat-Nya kepada kita

Jangan Lewatkan! Temukan Daftar Efek Investasi Syariah Terbaru
_______________
SHAFIQ adalah ‘mini bursa’ platform investasi digital layanan urun dana syariah yang berkomitmen memberikan edukasi finansial, bisnis serta investasi syariah. Raih kesempatan mendapatkan pendanaan bisnis hingga 10 miliar atau sebagai investor bisnis di sektor riil. Segera daftar dan lengkapi datanya.

Wajib diperhatikan!!
  • Investasi pada efek (saham/sukuk) mengandung risiko tinggi. Pastikan memahami skema bisnisnya melalui prospektus yang disampaikan!
  • Tujuan konten ini untuk edukasi dan literasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.
References:

Share