Berita
Cara Perhitungan Imbal Hasil pada Sukuk
SHAFIQ Administrator
Minggu, 29-01-23

2 min read

Siapa juga yang mau rugi dalam bisnis?
Siapa yang mau boncos dalam investasi?

Tentu semua menginginkan keuntungan serta imbal hasil yang memuaskan bagi semua pihak, para pengusaha dan pemodal.

Bagaimana jika kerugian datang? Siapa yang mau?
Dalam investasi kita mengenal istilah rasio keuangan yang digunakan oleh para pemodal dalam mengukur keberhasilan investasi, yaitu Return on Investment (ROI). ROI adalah ukuran kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi atau membandingkan efisiensi sejumlah investasi yang berbeda. ROI mencoba mengukur secara langsung jumlah pengembalian investasi tertentu, relatif terhadap biaya investasinya.

Bagaimana cara menghitung Imbal Hasil dalam Sukuk?
Imbal hasil dalam sukuk di SHAFIQ disebut dengan kupon. Kupon adalah keuntungan atau imbal hasil dari sukuk. Dan kupon ini ada 2 jenis, yaitu Kupon Bagi Hasil dan Kupon Margin. Yuk kita bahas satu-satu.

  1. Jenis Kupon Bagi Hasil
    Kupon ini diambil dari nisbah yang bentuknya berupa persentase. Dan menghitungnya dengan cara persentase nisbah dikali laba bersih perusahaan tiap bulannya jika ada.

    Serta sifat dari kupon bagi hasil ini tidak fix return, tergantung dari kinerja penerbit.

  2. Jenis Kupon Margin
    Kalau kupon yang ini berbeda, karena diambil dari margin yang bentuknya berupa persentase.

    Untuk menghitungnya dengan cara persentase margin dikali nilai investasi tanpa melihat lama waktu tenor. Dan karena akadnya adalah jual beli, maka imbal hasilnya adalah fix return tanpa melihat kinerja penerbitnya.

    Cara perhitungannya hal ini dapat dilihat pada artikel Sudah tahu skema Imbal Hasil di SHAFIQ?

Apa perbedaan Imbal Hasil Tetap dan Imbal Hasil Mengambang?
Investor sukuk memperoleh imbal hasil (kupon) dari keuntungan aset/ proyek tersebut baik berupa margin atau persentase (nisbah bagi hasil) sesuai dengan kesepakatan. Imbal hasil yang diterima investor jumlah bisa tergantung kepada akad sukuk yang digunakan. Nah… apa yang membedakan imbal hasil tetap dan mengambang? Mari kita bahas secara singkat.

  1. Imbal Hasil Tetap (Fixed Rate)
    Imbal hasil tetap adalah jenis imbal hasil yang nilainya tetap dari awal hingga jatuh tempo sukuk. Misalnya imbal hasil yang ditetapkan senilai 12% per tahun, artinya imbal hasil yang akan anda terima setiap bulan adalah sebesar 1%.

  2. Imbal Hasil Mengambang (Floating Rate)
    Imbal hasil mengambang adalah jenis imbal hasil yang nilainya bisa berubah karena perubahan keuntungan dari proyek/aset yang dijadikan sebagai dasar penerbitan sukuk. Misalnya imbal hasil sukuk yang diproyeksikan senilai 12% per tahun, artinya imbal hasil yang akan diterima pada saat periode pembayaran imbal hasil nilainya tidak tetap atau fluktuatif.

    Detail pembahasan hal ini dapat dilihat pada artikel Mengenal Jenis Imbal Hasil pada Sukuk.
Apa Kegunaan Perhitungan Imbal Hasil Investasi
Kevin Syahrizal dalam podcast Kasisolusi, menjelaskan salah satu sebab masyarakat terjerat investasi bodong adalah tergiur imbal hasil yang fantastis. Padahal platform tersebut belum memiliki legalitas namun memberi iming-iming profit besar yang tidak realistis.

Hal ini senada dengan pernyataan Tongam L Tobing, Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI), menyampaikan pentingnya masyarakat memperhatikan 2L sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

"Sangat simpel ya. Kalau kita mau berinvestasi atau ada penawaran investasi dengan iming-iming imbalan tinggi, cek 2L, yakni legal dan logisnya," ujar Tongam, dalam Webinar Investasi."

Maka penting para investor mengetahui cara perhitungan imbal hasil investasi agar tidak silau dengan tawaran yang tidak realistis.

Saat ini SHAFIQ menjadi pilihan yang diminati para investor dengan imbal hasil investasi yang kompetitif namun tetap realistis. Hal ini dibuktikan dengan semakin cepatnya terpenuhinya pendanaan pada setiap penawaran.

Alhamdulillah, SHAFIQ yang pada akhir 2022 raih penghargaan SCF Syariah Terbaik dalam event yang diselenggarakan ALUDI (Asosiasi Layanan Urun Dana). Para investor pemula dapat mempelajari SHAFIQ dari berbagai akun resminya yang secara rutin memberikan edukasi untuk meningkatkan literasi investasi syariah di Indonesia.

Demikian artikel singkat mengenai Cara Perhitungan Imbal Hasil pada Sukuk. Para investor dapat lebih memahami risiko investasi sesuai dengan profil risiko yang dimiliki, sekaligus menjadi screening agar tidak terjebak rayuan investasi bodong.
______________________
Ingin mendaftar sebagai pemodal Investasi Syariah atau membutuhkan Permodalan Syariah untuk bisnis kamu? Silakan DAFTAR dan segera lengkapi data diri kamu.



Baca juga:
3 Tahap Pengajuan Pendanaan Bisnis
Secara khusus kami bahas 3 tahapan dalam mendapatkan pendanaan dengan permodalan syariah melalui platform SCF
Share