Berita
Bahaya Social Engineering dan Cara Mengatasinya
SHAFIQ Administrator
Jumat, 29-07-22

Apa kabar SHAFIQers

Sudah dengar gaaeeess? Kasus jebolnya ratusan juta dari rekening para nasabah bank yang disebabkan aktivitas soceng.

Dikutip dari liputan6.com bahwa saat ini ada 4 modus soceng terbaru dalam pembobolan rekening nasabah bank/ lembaga jasa keuangan. Hal ini menjadi concern OJK sehingga terus mewanti-wanti masyarakat agar lebih berhati-hati.

Soceng atau Social Engineering ternyata bukan hal baru dalam kasus pembobolan dana nasabah hanya berganti modus dan caranya. Untuk itu penting bagi SHAFIQers memahami hal ini.

Akan kami ulas sekilas terkait soceng ini. Semoga bermanfaat.


Apa itu Social Engineering?

Social Engineering atau Rekayasa Sosial adalah sebuah cara untuk melakukan manipulasi terhadap korban sehingga memberikan informasi data pribadi atau akses yang diinginkan.

Hal ini biasanya terjadi dengan cara mempengaruhi pikiran korban melalui metode dan media yang persuasif sehingga korban senang bahkan panik sehingga tanpa sadar akan mengikuti instruksi pelaku.


Apa saja Bahaya Social Engineering?

Para pelaku kejahatan Social Engineering akan mengambil data dan informasi pribadimu untuk keuntungannya, seperti mencuri semua uang di rekeningmu, mengambil alih akun mu, atau menyalahgunakan data pribadi untuk kejahatan.

Hal Apa saja Yang di curi pelaku Social Engineering?

  1. Username aplikasi
  2. Password
  3. PIN
  4. MPIN
  5. Kode OTP
  6. Nomor Kartu ATM/KArtu kredit/Kartu debit
  7. Nomor CVV/CVC Kartu Kredit/ Debit
  8. Nama ibu kandung
  9. Informasi pribadi lainnya

Media yang digunakan pelaku Social Engineering?

Dalam menjalankan aksinya para pelaku akan menggunakan media di bawah ini:

  1. Telpon/ Smartphone
  2. Email
  3. Media sosial

Modus yang dijalankan pelaku Social Engineering?

Beberapa modus serta motif dalam menjalankan kejahatannya menggunakan beberapa hal berikut ini:

  1. Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

  2. Tawaran menjadi Nasabah Prioritas
    Penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.

  3. Akun konsumen palsu
    Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.

  4. Tawaran menjadi Agen Laku Pandai
    Penipu menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.


Solusi menghadapi Social Engineering?

Ada beberapa tips menghadapi kejahatan Social Engineering, berikut kamu uraikan secara sederhana:

  1. Jika ada oknum yang mengaku pegawai bank atau lembaga jasa keuangan menghubungi meminta data pribadimu, maka langkah pertama adalah JANGAN DIBERIKAN.
  2. Gunakan aplikasi dan SEGERA menghubungi layanan resmi bank atau lembaga jasa keuangan tersebut.
  3. Petugas Bank TIDAK AKAN MEMINTA atau menanyakan Password, PIN, MPIN,OTP, atau data pribadi Anda.
  4. Cek keaslian telepon, Akun media Sosial, Email, dan Website.
  5. Dalam sebuah aktivitas online ada hal-hal utama yang musti dilakukan agar terhindar dari kejahatan Social Engineering.

Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak kita harapkan maka perhatikan perilaku dalam bermedia sosial berikut ini:

  1. Jangan memposting data pribadimu di media sosial
  2. Aktifkan two-factor Authentication
  3. Waspada penipu yang mengaku petugas bank/ instansi menanyakan data pribadimu
  4. Cek keaslian telepon, akun media sosial, email dan website bank
  5. Aktifkan notifikasi transaksi rekening dan cek history rekening secara berkala
  6. Jaga kerahasiaan data pribadi

Berikut data pribadi SHAFIQers yang wajib dijaga kerahasiaannya:

  1. Username dan password Aplikasi
  2. Username dan password Email
  3. PIN
  4. MPIN
  5. Kode OTP
  6. Nomor Kartu ATM/Kartu Kredit/Kartu Debit
  7. Nomor CVV/CVC Kartu Kredit/ Debit
  8. Nama ibu kandung
  9. Informasi pribadi lainnya


Securities Crowdfunding yang Mudah dan Aman

SHAFIQ adalah startup fintech syariah yang mempunyai satu misi utama : menjadi “mini bursa efek Indonesia” yang mempertemukan pihak yang ingin berinvestasi (Pemodal) secara urunan dengan pihak yang membutuhkan permodalan untuk usaha (Penerbit).

SHAFIQers mesti hati-hati jika ada yang mengatasnamakan SHAFIQ untuk melakukan hal yang merugikan teman-teman semua. Lakukan konfirmasi melalui akun resmi SHAFIQ berikut ini.

SHAFIQ selaku penyelenggara SCF Syariah akan terus memberikan edukasi kepada calon investor Sukuk dan Saham Syariah agar memahami dan mengambil keputusan berdasarkan literasi yang cukup.

Jangan ketinggalan update event & artikel tentang investasi di SCF serta informasi terbaru Penawaran Sukuk dan Saham Syariah.

Apakah SHAFIQers sudah terdaftar sebagai Investor ? klik saja DAFTAR




Baca juga:
Berkahnya Investasi Syariah untuk Masa Depan
Diskusi berformat webinar yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang bersama PT Shafiq Digital Indonesia

Share