Berita
Tahapan Menjaga Ekonomi Keluarga Saat Resesi Melanda
SHAFIQ Administrator
Rabu, 09-11-22

3 min read

Resesi 2023, What’s Next? Apa lagi nih tantangannya?

SHAFIQers sudah siap menghadapinya?

Jatuh bangun yang menyakitkan pasca pandemi sejak 2020 belum juga recovery dengan sempurna sudah muncul ancaman baru, resesi 2023.

Banyak public figure dan pengamat membahas masalah ini dari berbagai sisi, dari yang pesimis hingga optimis. Namun banyak pihak yang mengemukakan bahwa Indonesia akan mampu menghadapi krisis. Mengutip Kompas, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, mengatakan "Apakah ekonomi Indonesia akan mengalami resesi? Menurut saya tidak, yang terjadi adalah perlambatan ekonomi,” dalam unggahan video pada akun pribadinya @chatibbasri.

Bagaimana keluarga menghadapi kondisi ini? Tentu wajib menjadi perhatian karena keluarga akan menjadi pertahanan pertama yang akan terdampak resesi sebagaimana ketika pandemi covid-19.

Ancaman PHK masal, kenaikan harga barang dan menurunnya profit dalam bisnis adalah dampak resesi yang akan secara langsung menerpanya. Ketidakmampuan dalam menghadapi kondisi ini akan berdampak dalam keuangan bahkan hubungan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami rangkumkan beberapa hal penting yang dapat dijadikan cara praktis mengantisipasi resesi 2023 di lingkup keluarga khususnya masalah ekonomi.

Tahapan Menjaga Ekonomi Keluarga Saat Resesi Melanda

Masalah ekonomi atau finansial menjadi salah satu alasan yang menyebabkan hubungan tidak harmonis dalam rumah tangga, bahkan banyak yang pernikahannya kandas hanya karena masalah keuangan.

But Don’t Worry, berikut kami punya beberapa tahapan menjaga ekonomi keluarga saat resesi melanda yang bisa anda terapkan dalam rumah tangga anda.

Berikut ini beberapa tahapan menjaga ekonomi keluarga saat resesi melanda yang bisa anda ketahui.

  1. Saling Terbuka
    Hal pertama dan terpenting yang harus dilakukan adalah bersikap terbuka. Jadi, tidak ada yang disembunyikan tentang masalah pengeluaran yang sedang dihadapi. Selalu diskusikan atau bermusyawarah semua keputusan yang berkaitan dengan keuangan, seperti pengeluaran, pendapatan, tabungan, dan lainnya.

  2. Membuat Kesepakatan
    Sebelum berbelanja bulanan atau mingguan, ada baiknya anda membuat aturan yang disepakati bersama. Misalnya menentukan berapa persen yang harus disimpan, yang digunakan untuk membayar tagihan, dan lain-lain.

  3. Menabung Dana Darurat
    Menabung tidak harus berjumlah banyak, tetapi sediakan sedikit tabungan di rumah yang bisa diisi setiap minggu. Karena uang yang terkumpul bisa sangat berguna saat dibutuhkan. Ada baiknya anda berdiskusi dengan pasangan, karena hal ini disesuaikan dengan sifat pasangan.

  4. Melacak Pengeluaran
    Melacak pengeluaran harian sedikit merepotkan namun hal ini sangat berguna di awal pernikahan, karena anda bisa memperkirakan berapa pengeluaran rumah tangga setiap bulannya dan apakah anda terlalu boros atau hemat.

    Sehingga dapat lebih efektif dalam mengelola finansial agar dapat dialokasikan ke hal lain yang lebih prioritas.

  5. Membuat Anggaran Sesuai Kebutuhan
    Jangan membuat anggaran yang terlalu kecil, sehingga anda merasa kekurangan. Jangan pula menetapkan anggaran yang terlalu banyak agar tidak membuat keuangan anda boros. Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan adalah cara terbaik agar lebih efektif dan tepat.

  6. Simpan Uang untuk Menyenangkan Keluarga
    Jangan merogoh kocek terlalu dalam agar tidak terlalu boros dan mubazir, karena anda bisa menggunakan uang itu untuk makan malam bersama atau membeli sesuatu untuk keluarga. Anggap saja uang ini adalah hadiah atas kerja keras anda dan pasangan.

  7. Mulai Berinvestasi dan Bisnis
    Salah satu cara agar tidak terjadi kondisi minim finansial selain menabung adalah berinvestasi atau berbisnis. Pilih instrumen yang tepat dengan karakter kemudian tingkatkan literasi investasi agar tidak terjebak pada investasi abal-abal atau penipuan yang mengiming-imingi keuntungan yang tidak realis

    Sekian ulasan tentang tahapan menjaga ekonomi keluarga saat resesi melanda yang bisa anda terapkan, semoga bermanfaat.

Keluarga Bersahaja adalah Cara Terbaik Hadapi Resesi 2023

Seorang istri memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan finansial dalam keluarga. Istri shalihah dapat lebih bersyukur terhadap nafkah yang diberikan suami dan melihat kehidupan sesama Muslimah lainnya yang kondisi finansialnya lebih terbatas.

Rezeki tidak akan tertukar dengan orang lain maka tidak pantas kita iri bahkan dengki, terlebih berbagai kehidupan glamour dan flexing yang sedang tren saat ini.

Maka memiliki keluarga yang bersahaja, merasa cukup dengan karunia yang telah diberikan Allah ta’ala niscaya membuat hati akan diliputi kebahagiaan dan ketenangan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup)” (HR. An-Nasai no. 249, al-Baihaqi [VII/294], dan al-Hakim [II/190] dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu. Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 289).

Mari berkaca dengan kehidupan keluarga para shahabiyah yang diliputi iman dan amal shahih sebagai teladan dalam sikap qana’ah. Berbagai kondisi dunia tidak membuat mereka tergoda dan pudar keimanannya sehingga tetap istiqomah dan tidak berani melanggar syariah yang mulia.

Berkata Sa’ad Ibnu Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Umar, anak beliau: “Apabila engkau mencari kekayaan maka carilah dengan qana’ah karena jika engkau tidak qana’ah maka harta apapun tidak akan membuatmu cukup” (‘Uyun al-Akhbar 3/187).

SHAFIQ adalah penyelenggara Layanan Urun Dana Digital Syariah Pertama Berizin di Indonesia.

Ingin mendaftar sebagai pemodal atau membutuhkan pendanaan bisnis ? Silakan klik DAFTAR

Share